Health Issue
Travel
Thoughts
Review

Busan, Annyeong! Things To Do in Busan

By hanaumiya - 7 August 2024

Busan Annyeong!

Pada awalnya, kunjungan ke Busan tidak ada dalam bucket list Autumn Trip kami kali ini, namun dikarenakan kami batal melakukan perjalanan ke Pulau Jeju, maka sebagai gantinya kami memutuskan untuk mengalihkan destinasi kami dan menghabiskan waktu selama 3 hari di Kota Busan. 

Busan, merupakan kota dengan populasi terbesar kedua di Korea setelah Seoul yang terletak di bagian Selatan Seoul. Vibes kota Busan cukup berbeda dengan Seoul dan Gyeongju, pun cuaca yang juga jauh lebih hangat dibandingkan kedua kota tersebut, tidak heran kalau Busan menjadi salah satu primadona di kalangan para wisatawan, termasuk kami. Yuk kita bahas beberapa highlight dari perjalanan kami selama 3 hari di Busan yang mungkin bisa jadi referensi bagi teman-teman yang kelak ingin mengunjungi kota Busan. Here we go!

  • How to get to Busan 
    Perjalanan dari Gyeongju menuju Busan kami tempuh selama 1 jam dengan menggunakan Express Bus, dengan harga tiket ~KRW 8,000 (eqv to IDR90k). Overall transportasi umum di Korea sangat tourist friendly, baik transportasi di dalam kota ataupun antar kota. Express Bus antar kota tersedia untuk berbagai rute ke berbagai kota di Korea, tiketnya pun bisa kita beli langsung di terminal baik on the spot ataupun early bird. Namun selama ini saya selalu membeli tiket early bird dengan terlebih dahulu membeli tiket di terminal untuk waktu yang sudah ditentukan. 

    Sesampainya di Busan Express Bus Terminal (부산종합버스터미널), kami transfer ke metro Nopo St ke arah Yeonsan St (Line no.1), lalu transfer di Yeonsan St ke Line 3 arah Suyeong St dan turun di Suyeong St. Dari sana kami naik taxi menuju Gwangalli Beach (fare ~KRW7k) - Busan metro maps: https://metroeasy.com/south-korea/busan-metro/.  


  • Area to stay in Busan
    Apartment kami terletak tepat di depan Gwangalli Beach, salah satu pantai wisata terkenal di Busan dengan view Gwangan Bridge di sepanjang pantai. Di area tersebut juga berjajar berbagai macam restoran dan cafe yang menjadikan area tsb ramai dikunjungi warga lokal dan wisatawan. Meskipun area ini jauh dari tourist destination place lainnya, kami sangat happy karena kami dapat menikmati view sunrise, sunset dan night view dari Gwangan Bridge hanya dari jendela kamar kami. View yang sangat indah dan menjadi salah satu highlight dari Busan Trip kali ini. 

    Selain area Gwangan, banyak wisatawan yang memilih area Heundae dikarenakan area tersebut lebih dekat dengan berbagai tourist destination place lainnya, yang berbanding terbalik dengan Gwangan area. Di Gwangan, kami 90% bergantung dengan taksi dan selebihnya menggunakan bus.


  • Place to Visit in Busan

    Enjoying Sunset in Gwangalli Beach (광안리해수욕장)
    Bersyukur apartment kami terletak tepat di seberang Gwangalli Beach, setelah drop off baggage dan beristirahat sejenak, kami bergegas turun untuk menikmati sunset di pantai tsb. Kami melakukan video call dengan keluarga tercinta dan duduk sejenak di hamparan pasir sambil menikmati pemandangan pantai yang begitu indah, semburat orange langit dengan deburan ombak dan angin pantai yang sangat sejuk membuatku sangat relax. Semua ketegangan dan rasa lelah selama beberapa hari kebelakang terasa mencair dan meregang. 

    Banyak warga lokal berjalan-jalan di sekitar pantai, orang tua membawa anak-anak mereka bermain di tepi pantai serta beberapa anak muda bermain dengan petsnya dll. Lucunya selama kami bermain di Gwangalli Beach, kami tidak bertemu dengan satupun turis di sore itu, dan bibir pantai cenderung dikelilingi oleh masyarakat lokal. Sangat menyenangkan.

    Gwangalli Beach

    Playing around Gwangalli Beach

    Gamcheon Culture Village (감천문화마을)
    Salah satu icon wisata kota Busan, Gamcheon Village merupakan sebuah desa di kaki gunung Saha-gu yang diubah menjadi desa wisata dengan ciri khas lorong yang berliku dan berundak-undak serta rumah yang dicat berwarna-warni. Desa ini juga dikenal sebagai "Korea's Santorini" atau "Korea's Machu Picchu" dan telah menjadi salah satu major tourist attraction sejak 2013. 

    Di sana terdapat Gamcheon Culture Village Museum yang menceritakan detail dibangunnya tempat ini, so sebelum menyusuri desa ini, saran saya coba masuk ke dalam museum tsb dan membaca sedikit history tentang keberadaan desa wisata ini sebagai gambaran. 

    Selain banyaknya spot untuk berfoto (termasuk spot foto Little Prince yang antrinya puanjanggg banget), banyak toko souvenirs dan toko snack, cafe dan restoran di dalam area wisata ini. Bahkan ada satu cafe rooftop yang dahulu sempat didatangi oleh Bapak Presiden Jokowi dalam kunjungannya ke Gamcheon Village pada 2019 silam.





  • Haeundae Market (해운대전통시장)
    Terletak di area Haeundae Beach, pasar ini menawarkan berbagai macam snack dan makanan khas Korea termasuk berbagai macam seafood. Honestly, dibandingkan Myeongdong jajanan di sini jauh lebih enak. Sebut saja Hotteok yang secara total sudah saya beli selama 3x selama 3 hari saya berada di sana. Jangan ditanya, antriannya memang cukup panjang tapi sungguh worth the wait lah intinya. Bisa dikatakan, the best Hotteok in Korea for me, hehe...


    Busan x The Sky (부산엑스더스카이)
    Terletak di Haeundae LCT Landmark Tower yang merupakan gedung bertingkat 101 lantai di mana Busan x The Sky sendiri berada di lantai 98 sampai dengan lantai 100. Pintu masuk ke gedung ini terletak di depan Haeundae Beach dan untuk masuk ke dalam sana, kami harus membeli tiket in advance seharga ~IDR250k yang kami beli di Klook selagi kami menyusun itinerary. Namun, teman-teman bisa membelinya on the spot juga kok, karena di sana juga terdapat vending machine untuk pembelian tiket dan ada receptionist yang siap sedia membantu untuk pembelian tiket tsb.

    Dari lantai 1, kami diarahkan oleh seorang pemandu menuju area lift, tepat sebelum pintu lift terdapat photo booth jika kita ingin mengabadikan momen di sana. Setelah masuk ke dalam lift, terdapat animasi video baik di dinding dan bagian langit-langit lift yang membawa kita menuju lantai 98, kali ini dengan animasi roket menuju luar angkasa. Dalam hitungan kurang dari 1 menit, kamipun tiba di lantai 98 di mana kami bisa menikmati landscape kota Busan dari berbagai sisi. 

    Hari itu, kami tiba di atas sekitar pk. 18.00 waktu Korea, sudah lewat dari waktu sunset, sehingga pemandangan yang kami lihat adalah gemerlap kota Busan di malam hari, sangat cantik. Di sana juga terdapat toko souvenirs serta Starbucks yang sangat hits di Busan. Kamipun menyempatkan diri untuk memesan minuman sambil menikmati landscape Busan pada malam hari. Overall kesan dari kunjungan ke tempat ini persis sama seperti kunjungan ke Observatorium Deck Namsan Tower, namun dengan view yang berbeda. 
    Landscape Busan from Busan x The Sky Observatory


    Busan Blue Line Park or Capsule Train
    (해운대블루라인파그)
    Ini dia primadona tourist place yang cukup naik daun belakangan ini, Capsule Train. Ada dua rute yang dapat kita pilih untuk menikmati capsule train tsb, yaitu jalur Mipo to Cheongsapo atau Cheongsapo to Mipo. Berdasarkan pengalaman kemarin, rute Mipo to Cheongsapo merupakan rute favorit bagi para pengunjung, sehingga hampir semua jam sudah direservasi setiap harinya. Kemudian kami mencoba membeli tiket in advance untuk rute sebaliknya yakni Cheongsapo to Mipo untuk keberangkatan sekitar pk. 07.30 pagi yang ternyata viewnya sangat indah (fare KRW55k for 2). 

    Tips tambahan untuk mencoba capsule train ini, teman-teman sebaiknya booking ticket in advance di official website untuk menghindari tiket sold out jika pembelian dilakukan on the spot. Dan berdasarkan cerita teman-teman, best time untuk menikmati view dari capsule time ini adalah sekitar sunset time (~3.30-5.30), tapi pastinya harus dari jauh-jauh hari bookingnya, karena banyak pengunjung baik lokal maupun turis yang mengincar tiket pada jam tsb. hehe
    Ticket reservation: https://www.bluelinepark.com/eng/booking.do#capsule


    What to Eat in Busan
    Dikarenakan lokasinya yang terletak di pesisir pantai, Busan dikenal sebagai surganya Seafood Korea. Bagaimana tidak, hampir semua local restaurant menjadikan seafood sebagai hidangan utama yang mereka sajikan. Kamipun tak mau ketinggalan mencoba hidangan per-seafood-an di Busan, salah satunya dengan mencoba seafood soup restaurant dekat apartemen kami (황소해물탕~KRW60k for 2) Daebakkk... Seafoodnya besar-besar dan segar, kuah kaldunya tak kalah lezat membuat hari pertama kami di Busan terasa luar biasa. Makan seafood soup dengan view kerlap-kerlip dari Gwangan Bridge di malam hari di tengah dinginnya angin pantai, sungguh nikmat.

    Selain seafood, banyak jajanan dan makanan lokal yang kami coba, seperti Hotteok di Heundae Market, Busan Teokpokki (yang terkenal pedas dan saus yang pekat), Gyeranmari, Honey Comb Ice Cream, etc.
    Haemul Tang Restaurant di seberang Gwangalli Beach


    How to Get Back from Busan to Seoul
    Kami kembali menuju Seoul dengan menggunakan KTX (fare ~KRW70k or eqv toIDR800k), sekedar ingin mencoba sensasi naik kereta cepat ala korea yang ternyata biasa saja, hehe.. Sejujurnya bagi saya pribadi, saya lebih menikmati perjalanan dengan menggunakan express bus, karena view yang dilewati oleh bus lebih menarik untuk dilihat dan dinikmati dibandingkan KTX. Dari sekian banyak perjalanan antar kota yang saya lakukan dengan menggunakan bus, tidak ada satupun hal yang membuat saya tidak nyaman. So, jika kelak saya melakukan trip ke Korea lagi, saya pasti akan memilih express bus daripada KTX untuk transportasi antarkota.


    View from our place
    Salah satu spot foto di Gamcheon Village

    Landscape warna-warni Gamcheon Village

    Spot foto favorit bersama Little Prince






Perks of Autumn in Gyeongju

By hanaumiya - 8 January 2024

 

Gyeongju, annyeong! 

Setelah 3 tahun berlalu akhirnya saya kembali ke sini, salah satu kota ternyaman dan tercantik di Korea, Gyeongju. Kunjungan pertama saya ke kota ini pada musim semi 2019, musim favorit untuk mengunjungi Gyeongju karena kota ini sedang cantik-cantiknya dengan begitu banyak spot untuk menikmati bunga Sakura yang sedang bermekaran; serta menikmati hujan Sakura seperti yang pernah saya tuliskan di sini

Setelah berhasil jatuh cinta pada musim semi di Gyeongju, pada trip kali ini saya memutuskan untuk kembali singgah dan bermain di kota ini untuk menikmati ambiance berbeda kala musim gugur. Perjalanan dari Seoul ke Gyeongju kami tempuh dengan menggunakan Express Bus seperti trip sebelumnya. Setibanya di Express Bus Terminal Gyeongju, kami langsung ke tourist information center dan menunggu taxi untuk membawa kami ke Hanok house tempat kami kami tinggal selama 3 hari kedepan.

Ternyata Gyeongju tampak tak berubah, tetap indah, tetap ramah dan tetap menyenangkan.  Kegiatan yang kami lakukan di Gyeongju juga tidak begitu berbeda, namun saya tetap merasakan sensasi yang berbeda dari setiap hal yang kami lakukan di sini. 

  • Perks of staying in Hanok.
    Traveling ke Gyeongju tidak lengkap rasanya jika tidak merasakan sensasi bermalam di Hanok house, dan kali ini kami memutuskan untuk menginap di Hwangnamgwan Hanok House yang yang berlokasi dekat dari Hwanglidangil area (salah satu hype place di Gyeongju). Sama seperti Hanok house pada umumnya dengan mengusung tidur di atas Futon yang terdiri dari alas tidur yang agak tebal, selimut serta bantal untuk kepala. 

    Hanok house di Hwangnamgwan ini konsepnya adalah "guesthouse" (properti yang dijadikan sebagai penginapan) dengan konsep mirip seperti hotel di mana terdapat receptionist 24 jam serta amenities yang di-refill dan diganti setiap hari. Ini berbeda dengan Hanok house yang sempat saya gunakan pada trip sebelumnya yang mengusung tema "homestay"di mana dalam satu area terdapat beberapa Hanok house dan di mana owner penginapan juga tinggal di area tsb.

    Meskipun menyenangkan, bermalam di Hanok house tetap ada kelemahannya, terutama bagi saya dan sahabat saya, Lia yang suka mengobrol dan bercanda. Dikarenakan partisi antar ruangan hanya berupa kayu-kayu dan kertas, dan jarak antara satu ruangan dengan ruangan sangat berdekatan, sehingga suara berisik tentu akan mengganggu pengunjung lainnya. Kamipun sempat ditegur di malam kedua kami di sana, karena kami melakukan video call dengan salah satu sahabat kami di Jakarta sambil tertawa-tawa. Dan kami berkesimpulan bahwa, tinggal di Hanok house untuk travelling tidak terlalu cocok, cukup hanya untuk merasakan pengalaman saja, dan bukan untuk ditinggali lama ataupun berkali-kali. Hehehe...

    Foto Hanok House pada sore hari
    Kedua foto ini diambil tepat sebelum gelap ketika kami tiba di gyeongju


  • Biking around historical sites.
    Musim semi sebelumnya, saya bersepeda sambil menikmati suasana Gyeongju di sekitaran Cheomseongdae di bawah rintikan hujan a.k.a gerimis tipis yang membuat suhu drop seketika, serta langit cloudy yang membuat hasil tangkapan kamera menjadi kurang sempurna. Namun kali ini, kami bersepeda di tengah langit yang sangat amat cerah di pagi hari dengan suhu yang cukup hangat sekitar 10 derajat celcius. Kami bersepeda mengitari inner side of Cheomseongdae area yang masih cukup sepi, hanya ada beberapa Halmeoni dan Harabeoji yang sedang berjalan pagi mengitari simbol kota Gyeongju tersebut. 

    Setelah bersepeda beberapa putaran serta mengambil beberapa foto, tiba-tiba kami didatangi oleh seorang petugas wisata yang meminta kami untuk tidak bersepeda di
    inner side Cheomseongdae dikarenakan area tersebut hanya untuk pejalan kaki. Kami kemudian bergegas menuntun sepeda kami dan melanjutkan bersepeda di area luar untuk menikmati silver grass di sisi kiri Cheomseongdae yang ternyata tak kalah cantik.

    Pada sore hari menjelang malam, kami kembali mengunjungi Cheomseongdae untuk menyaksikan penampakan observatorium tsb pada malam hari yang katanya tak kalah cantik. Kami duduk-duduk sambil menikmati berubahnya warna langit dari biru menjadi jingga hingga berakhir gelap. Bertahan di depan Cheomseongdae dengan suhu udara yang begitu dingin hingga mencapai ~4 derajat celcius nyatanya tak menciutkan nyali kami untuk menunggu hingga semua lampu dan pencahayaan di area tersebut menyala sempurna. Dan hasilnya, sungguh tak mengecewakan, Cheomseongdae area pada malam hari ternyata memiliki pesonanya sendiri. Terlihat anggun, misterius dan magical. Kamipun menyempatkan diri berfoto di depannya sebelum akhirnya memutuskan untuk segera kembali ke hotel karena angin dingin yang tak henti-hentinya menampar wajah kami malam itu. 
    Silver grass around Cheomseongdae area

Morning stroll at Cheomseongdae
  • Enjoying Night in Hwanglidangil-ro
    Di sepanjang area ini, berjajar berbagai macam restaurant, cafe dan stall makanan dan minuman mulai dari Korean food hingga western food. Tak heran area ini disebut sebagai daerah hype untuk hangout di Gyeongju. Setiap cafe dan restaurant di sana memiliki konsep yang cantik dan unik sehingga memiliki daya tarik tersendiri bagi mereka yang suka berfoto dan mengabadikan momen di berbagai cafe tsb. 

  • What to eat in Gyeongju?
    Semua tentang Gyeongju sangatlah menarik, hanya saja dari dua kali trip saya ke Gyeongju saya masih belum menemukan makanan yang cukup berkesan baik di lidah maupun di hati, hehee.. Sempat satu kali kami mencoba local restaurant dengan rating yang sangat tinggi di Navermap, namun berakhir 2 porsi Kongguksu (soy bean noodle) tsb mubazir tak termakan sama sekali. Awalnya kami tidak tahu kalau itu adalah soy bean noodle, bahkan saya sama sekali tidak tahu bahwa ada makanan itu di Korea (ketahuan deh knowledge tentang K-foodnya masih kurang, hehe).

    Setibanya di lokasi (yang tidak jauh dari Cheomseongdae), kami melihat antrian yang cukup panjang hingga waiting list. Saat itu kami masih yakin bahwa "makanan ini pasti enak", setelah duduk di meja ternyata semua menu disajikan in Hangeul dan tidak ada gambar. Lalu kami memesan 2 porsi menu yang berbeda yang merupakan favorit di restoran tsb. Setelah hidangan datang, tersaji seonggok mie dengan kuah soy bean yang sangat kental dan beraroma kuat. Saya dan Lia sontak berpandangan, kami berdua tidak mengira makanan seperti ini yang datang. Dengan muka hopeless, kami mulai mengaduk hidangan tsb, mencoba Kongguksu tsb, lalu menambahkan beberapa bahan seperti garam, kimchi dan lada dengan harapan setelah percampuran berbagai rasa tsb kami akhirnya bisa memakan si Kongguksu itu. Namun apa daya, suapan kedua saya mengibarkan bendera putih dan give up dengan hidangan ini.

    Kami kemudian memanggil pelayan di sana dan menanyakan apakah ada menu normal seperti kimchi jjigae untuk lunch time, dan Alhamdulillah ternyata restaurant tsb juga menjual jjigae (tapi kenapaaa tidak muncul di menu??? hehehe...) dan berakhir kami memesan kimchi jjigae set dengan ikan goreng sebagai main dishnya. Ini merupakan highlight dari ke-zonk-an kuliner kami selama trip kali ini, yang lumayan menyebalkan, tapi berakhir kami tertawakan sebagai bagian dari pengalaman. Lesson learntnya adalah jangan terlalu percaya dengan rating di Navermap, karena selera makanan bagi warga local belum tentu sama dengan selera kita sebagai tourist.

Anyway, good bye Gyeongju! See you when I see you...


Sunset view






How to Apply Multiple Visa South Korea

By hanaumiya - 12 November 2023

Annyeong Chingudeul!

Ada ngga sih yang merasa kalau travelling ke Korea Selatan itu cukup satu kali saja? Hmm.... kalau saya pribadi rasanya dua kalipun akan tetap terasa kurang, hehe.. Itulah yang kemudian membuat saya memutuskan untuk apply Multiple Visa Korea Selatan. 

Jika kamu ingin mengajukan multiple entry visa ini, pastikan terlebih dahulu kalau kamu memenuhi salah satu dari persyaratan berikut: 

  • Pernah mengunjungi Korea Selatan minimum 1 kali
  • Bagi tour guide dalam 2 tahun minimum sudah 1 kali mengunjungi Korea Selatan
  • Pegawai Negeri Sipil
  • Lulus dari sekolah/ universitas dari Korea Selatan (harus dibuktikan dengan ijasah)
  • Suami/ istri dari WN Korea Selatan yang berdomisili di Indonesia 
  • Suami/ istri dan anak yang merupakan pemegang Multiple Visa Korea Selatan

Jika kamu memenuhi salah satu dari persyaratan di atas, next step kamu harus menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pengajuan tsb. Sebetulnya persyaratan untuk pengajuan multiple entry visa ini tidak terlalu sulit, secara garis besar semua dokumen yang diperlukan mirip dengan pengajuan single entry visa, dokumen yang harus disiapkan sebagai berikut:

  1. Formulir Pengajuan Visa (Multiple Visa C-3-9). 
    Dokumen ini dapat di-download di website ini atau kamu bisa mengisinya langsung di tempat karena disana sudah disiapkan form yang sudah diprint dan dapat kamu gunakan untuk pengisian data pengajuan visa kalian. 
  2. Pas Photo dengan background putih ukuran 3.5x4.5cm (6 bulan terakhir)
  3. Original paspor yang masih berlaku 
  4. Copy paspor yang masih berlaku (halaman depan dan halaman ttd)
  5. Original passport lama 
  6. Copy paspor lama beserta visa Korea sebelumnya (jika ada) dan visa lainnya/ immigration stamp dari kunjungan ke negara-negara sebelumnya
  7. Copy ID Card (KTP)
  8. Copy Kartu Keluarga 
  9. Copy SPT terupdate
  10. Reference letter dari perusahaan (untuk employee) atau surat keterangan dari suami/orang tua.
Jika pada pengajuan single entry visa masih diperlukan bank statement, maka pada saat pengajuan multiple entry visa ini dokumen tsb tidak lagi diperlukan. Pada saat pengajuan tsb, sebetulnya saya sudah menyiapkan bank statement seperti saat pengajuan single entry visa, namun dokumen tsb dikembalikan oleh petugas di KVAC. So, buat teman-teman yang mau apply multiple visa ini, bank statement tidak perlu disiapkan lagi yaa..

Detail Multiple Visa: 
  • Jenis visa : Multiple Visa C-3-9
  • Biaya : IDR 1,626,000 (as of Mar'23)
  • Masa berlaku : 5 tahun dengan masa izin tinggal 30 hari
  • Lama Proses : 3-6 hari kerja

Setelah proses pendaftaran selesai dan melakukan pembayaran, kita cukup menunggu 3-6 hari hingga visa selesai diproses. Dalam proses ini, KVAC akan mengirimkan notifikasi via SMS terkait status terupdate atas pengajuan visa tsb. Setelah status pengajuan sudah disetujui, kita cukup datang ke KVAC sesuai jadwal pengambilan visa di bawah. Sebagai informasi, visa Korea saat ini hanya berbentuk lembaran kertas yang dapat kita print sendiri dan dapat kita download kembali kapanpun dibutuhkan. Status pengajuan dan download Visa Grant Notice dapat dilakukan dengan cara sbb:
  1. Masuk ke link www.visa.go.kr
  2. Pilih "Check Application Status and Print"
  3. Pilih "Diplomatic Office"
  4. Input:
    - Nama sesuai paspor (nama belakang diikuti nama depan)
    - Tanggal Lahir 
    - Nomor paspor
  5. Klik "Search", kemudian disana akan muncul status visa dan "certificate" button yang dapat diklik untuk mengunduh visa yang telah approved. 
Selain itu, jika masa berlaku paspor kamu sudah habis sedangkan masa berlaku visa masih valid, kamu dapat melakukan update Multiple Visa ke paspor baru dengan cara sbb:
  1. Masuk ke link https://visa.go.kr/
  2. Pilih "Application" lalu "Change of Passport Information"
  3. Input:
    - Nama sesuai paspor (nama belakang diikuti nama depan)
    - Tanggal Lahir
    - Nomor visa
    - Nomor paspor lama
  4. Pilih "Register"
  5. Isi data diri dan scan passport (file PDF size max 2MB)
  6. Tunggu sekitar 7 hari kerja
  7. Cek status visa grant notice secara berkala dengan menggunakan data paspor baru.
Kalau teman-teman ada pertanyaan lebih lanjut bisa menghubungi contact di bawah ya:
Korea Visa Application Center (KVAC) details:
Email                    : info@visaforkorea-in.com
Call center            : 021-3950 4000 (ext.1 atau 2)
Whatsapp chat      : 08111214001
Operating hour.     : 09.00AM-17.00PM (close on weekend and public holiday
Address               : Lotte Shopping Avenue 5F-05A, Ciputra World 1. Jalan Prof. Dr. Satrio kav 3-5,         Kuningan, Jakarta Selatan 


Semoga informasi ini bermanfaat yaa.. 
See you!
  •   

It's all about conversation after all

By hanaumiya - 21 October 2022


Pernah terpikir ngga sih? Apa yang membuat satu individu dengan individu lainnya, baik itu dalam konteks pertemanan, persahabatan, pacaran atau bahkan pernikahan bisa terjalin hubungan yang secocok itu alias klop banget? Seakan tidak habis bahan pembicaraan, atau bahkan topik sederhana bisa dibahas dan dikuliti hingga menjelma menjadi topik bermakna dengan berbagai insight.

Semua itu adalah tentang mengobrol. 

Yasss, mengobrol bisa dilakukan dengan siapa saja, kapan saja dan dengan topik apapun. Mulai dari topik tentang kehidupan sehari-hari, tentang mimpi dan rencana masa depan, berita/ kejadian yang sedang trending saat ini atau bahkan sekedar percakapan receh ngalor-ngidul yang entah dimulai dari mana hingga tanpa disadari sudah menghabiskan menit-demi-menit hingga jam-demi-jam dengan begitu cepatnya.

Sebagai individu, kita cenderung berteman dengan orang-orang yang satu frekuensi dengan diri kita termasuk dalam hal obrolan. Jika sudah tidak nyambung dalam mengobrol bagaimana mungkin kita bisa menjalin hubungan pertemanan/ persahabatan yang bertahan lama toh?

Sama halnya dengan menjalin suatu hubungan, semua dimulai dengan kecocokan obrolan, komunikasi dan berakhir pula dengan obrolan itu sendiri.

Perjalanan 8 jam di dalam mobil akan terasa begitu cepat dan menyenangkan jika kita bersama dengan orang yang nyaman dan sefrekuensi termasuk dalam hal obrolan. Namun sebaliknya, perjalanan itu bisa terasa begitu lama jika kita terjebak dengan orang yang tidak tepat. 

Mengobrol bukan hanya perkara quantity, tapi lebih kepada quality. Quantity mengobrol yang banyak tidak lantas berarti mereka memiliki komunikasi yang baik, yang terpenting adalah kualitas dari obrolan itu sendiri. Dalam suatu relationship, kita pasti melakukan komunikasi dengan pasangan kita, namun pertanyaannya kemudian adalah "Do you both really talked or just doing casual conversation?"

Karena tidak sedikit pasangan yang merasa memiliki komunikasi yang baik dan lancar dengan pasangannya, tapi ternyata di balik itu mereka tidak menyadari bahwa komunikasi yang lancar tidak serta-merta berarti memiliki kualitas yang baik. Ketika muncul problem maka perlu dibicarakan, setelah dibicarakan maka perlu dicari solusinya. Namun apakah semua semudah itu? 

Nyatanya tidak, ada yang memilih untuk sama-sama diam karena tidak ingin berdebat lebih lanjut dan menghabiskan energi. Ada juga pasangan yang memilih untuk terus membahas problem tersebut hingga terpecahkan ujung permasalahannya dan mencari solusi sampai selesai. Namun ada juga yang memilih untuk mengalah dan mengikuti saja apa yang diinginkan oleh pasangannya agar perdebatan itu selesai, meskipun semua itu hanya akan menumpuk dan menggunung hingga menjadi bumerang suatu saat nanti. 

Komunikasi adalah tentang dua pihak, tentang kebutuhan keduanya, tentang pendapat dan persepsi keduanya, serta yang terpenting adalah tentang tujuan akhir dari keduanya. Tidak ada pihak yang kalah atau menang dalam sebuah komunikasi, yang ada hanyalah tercapainya tujuan bersama. Ketika itu bisa diraih, maka bisa dikatakan bahwa pasangan tersebut berhasil berkomunikasi.  

Mengobrol bukan perkara siapa yang lebih berpengetahuan, bukan pula tentang siapa yang lebih hebat. Mengobrol sejatinya adalah tentang bertukar rasa, kesan dan pemikiran tentang suatu hal, baik itu tentang topik berbobot ataupun hanya sekedar guyonan tanpa makna. Sederhana mungkin, namun fungsinya bagai perekat antar hubungan, penyambung antar perbedaan, serta penetral antar kesenjangan. 




Long Time No Sea You…

By hanaumiya - 3 July 2022


Tiga tahun sudah sejak terakhir kali kaki ini menjejakkan diri di pasir pantai. Menikmati semilir angin, suara deburan ombak serta aroma khas laut yang sangat menentramkan hingga membuat rasa rindu ini menguap.

Yuk Join di Kegiatan Volunteer ini!

By hanaumiya - 2 May 2021

Selamat Hari Pendidikan Nasional...

Setiap tanggal 2 Mei, bangsa Indonesia secara rutin memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), tanggal ini dipilih oleh pemerintah Indonesia untuk memperingati hari kelahiran Bapak Pendidikan Indonesia yakni Ki Hajar Dewantara.

Membicarakan pendidikan tentu tidak ada habisnya jika ingin dibahas dari berbagai aspek. Saat ini, negara kita masih berproses untuk mewujudkan merdeka belajar dan pendidikan berkualitas bagi setiap warga negaranya. Kita mungkin tahu bahwa di negara ini, pendidikan atau bahkan pendidikan yang berkualitas belum sepenuhnya menjadi hak bagi semua orang. Meskipun bantuan dan dukungan dari pemerintah pusat sudah banyak diberikan, namun tidak bisa dipungkiri bahwa pendidikan, khususnya pendidikan tinggi masih bisa dikategorikan sebagai suatu privilege bagi sebagian orang dan hanya menjadi angan-angan bagi sebagian lainnya. 

Menjadi seorang pengajar sejatinya bukan hanya tugas bagi mereka yang berprofesi sebagai guru. Bagi seorang profesional, kita pun juga memiliki kesempatan untuk memberikan kontribusi terbaik kita dalam dunia pendidikan, salah satunya adalah melalui kegiatan volunteer di bidang ini. 

Dalam rangka Hardiknas tahun ini, saya akan menuliskan beberapa kegiatan sukarelawan yang bergerak di dunia pendidikan berdasarkan sedikit pengalaman yang sudah saya alami. Tulisan ini ditujukan bagi teman-teman pekerja profesional atau siapapun yang mungkin memiliki ketertarikan atau passion untuk mengajar, namun kesulitan untuk menemukan wadah untuk menyalurkan minat tersebut. Diharapkan tulisan ini mungkin bisa memberikan sedikit insight dan bisa menjadi pilihan bagi teman-teman semua. 

  1. Yayasan Pemimpin Anak Bangsa (YPAB)

    Merupakan sebuah organisasi non-profit yang menyediakan pendidikan kesetaraan (non-formal) melalui sebuah PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat), program Paket A (Setara SD), Paket B (Setara SMP), dan Paket C (Setara SMA). Yayasan ini diperuntukkan khusus bagi masyarakat putus sekolah dari berbagai jenjang dan latar belakang untuk mendapatkan pendidikan berkualitas yang tentunya juga dapat bersaing dengan pendidikan formal (mengutip dari laman ypab.org)

    Mungkin banyak yang awam dengan istilah pendidikan kesetaraan (Paket A,B,C), begitupun saya sebelum bergabung dengan YPAB. Pendidikan kesetaraan merupakan pendidikan non-formal yang ditujukan kepada warga negara yang tidak berkesempatan untuk mengenyam pendidikan formal di sekolah yang dibagi menjadi 3 level, seperti yang dijelaskan di atas. Nah di YPAB inilah mereka yang tidak berkesempatan itu diberikan kesempatan untuk mengejar ketertinggalan mereka untuk menyelesaikan pendidikan baik dari level sekolah dasar hingga sekolah menengah atas.

    Peserta didik di YPAB sangatlah beragam, mereka datang dari berbagai latar belakang, ras, usia, agama serta profesi. Namun perbedaan itu tidaklah menjadi halangan, bahkan justru menjadi ladang pembelajaran untuk bertoleransi dan menjunjung keberagaman tersebut. Yang paling membuat bahagia dan bangga sejak bergabung dengan YPAB adalah ketika kami mendapat kabar bahwa peserta didik kami berhasil melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, seperti ke jenjang universitas, dan yang lebih membanggakan lagi tidak sedikit peserta didik yang berhasil masuk universitas negeri serta mendapat beasiswa. Kebahagiaan itu tidak bisa digambarkan dengan kata-kata dan membuat kami segenap relawan tutor semakin bersemangat untuk memberikan yang terbaik untuk yayasan ini, untuk para peserta didik kami.

    Menjadi tutor di YAPB dibutuhkan komitmen jangka panjang, karena setiap awal semester baru setiap tutor akan dimintai komitmen kesediaan mengajar untuk satu semester ke depan. Pada saat itu jadwal mengajar sudah diplot penuh untuk satu semester baik untuk mata pelajaran dan juga tutor pengajar seperti halnya jadwal sekolah, yang membedakan adalah kelas YPAB hanya berlangsung selama hari Sabtu dan Minggu.

    Bagi teman-teman yang ingin bergabung atau ingin tahu lebih banyak tentang YPAB, dapat mengakses web dan media sosial official di bawah.
    Web: ypab.org
    Instagram : ypab_id


  2. Kelas Inspirasi

    Kelas Inspirasi (KI) merupakan sebuah kegiatan berbasis kerelawanan yang mewadahi pada pekerja profesional dari berbagai latar belakang dan profesi untuk turut berkontribusi bagi pendidikan di Indonesia. Melalui kegiatan ini, para pekerja profesional dari berbagai latar belakang pendidikan dan profesi ditugaskan untuk mengambil cuti selama satu hari secara serentak untuk mengunjungi dan mengajar di sekolah dasar (SD), yang kemudian disebut sebagai Hari Inspirasi. Sekolah dasar yang dituju biasanya adalah sekolah dasar yang berada di pinggir kota baik di Jakarta, pulau Jawa dan di berbagai pulau di Indonesia.

    Pada Hari Inspirasi tersebut, para profesional berbagi kepada siswa-siswa SD tentang profesi yang mereka geluti dan tidak jarang sharing session tersebut diisi dengan role play untuk membuat para siswa menjadi lebih memahami profesi tersebut. Jika selama ini profesi yang diketahui oleh para siswa SD terbatas pada profesi dokter, perawat, pramugari, pilot dan polisi; maka dengan adanya Hari Inspirasi ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan mereka tentang profesi-profesi yang ada dan menjadi penyemangat bagi mereka untuk mengejar mimpi-mimpi tersebut.

    Di Kelas Inspirasi para relawan hanya perlu menyiapkan waktu sekitar 1-2 minggu hingga terlaksananya Hari Inspirasi. KI tidak mengharuskan komitmen jangka panjang dan berkelanjutan dalam kegiatannya. Jika kita sudah mengikuti satu rangkaian KI di satu daerah, kita juga masih bisa untuk mengikuti KI yang diselenggarakan di daerah lainnya. Perkenalan saya dengan KI dimulai dari KI Depok, hingga berlanjut ke KI Lombok di tahun 2018 lalu, saya juga sempat mendaftar untuk KI Kaimana, Papua; namun setelah mengikuti serangkaian persiapan jarak jauh dari Jakarta namun Qadarullah saya masih belum bisa berangkat untuk mengikuti puncak kegiatan pada Hari Inspirasi di Kaimana.

    KI merupakan kegiatan volunteer pertama yang saya ikuti, yang kemudian mempertemukan saya dengan orang-orang hebat serta memperkenalkan saya dengan kegiatan volunteer lainnya. Jadi jika teman-teman ingin mulai mencoba terjun ke dunia volunteer mungkin KI bisa menjadi salah satu pilihan untuk memulainya.

    web: kelasinspirasi.org
    Instagram: kelas.inspirasi.id



  3. Ruang Berbagi Ilmu (RuBI)

    RuBI merupakan gerakan kerelawanan yang mengajak masyarakat dari berbagai latar belakang untuk terjun dalam usaha peningkatan kualitas penggerak pendidikan di seluruh Indonesia (mengutip laman ruangberbagiilmu.com). 

    Jika pada Kelas Inspirasi (KI) para relawan turun untuk memberikan pengetahuan kepada para siswa sekolah dasar, maka pada Ruang Berbagi Ilmu para relawan justru dipersiapkan untuk disebar ke berbagai daerah/ pelosok daerah/ pulau untuk memberikan pelatihan kepada pendidik atau guru-guru di sekolah tersebut. Sejalan dengan tujuan RuBI untuk menyelenggarakan pelatihan dengan Training for Trainers (TFT) demi meningkatkan kualitas tenaga pendidik di Indonesia, para relawan dibekali dengan ilmu dan pengetahuan sesuai dengan materi-materi yang sudah dipilih untuk kemudian dibawakan ketika pelaksanaan RuBI di daerah-daerah tersebut.

    Rangkaian kegiatan pada RuBI jauh lebih intens karena para relawan perlu menyiapkan materi dan mendiskusikannya dalam kelompok untuk setiap materi yang akan disampaikan kelak, selain itu kegiatan ini biasanya dilakukan dalam beberapa hari di daerah yang dipilih.

    web: ruangberbagiilmu.com

Demikian beberapa kegiatan berbasis kesukarelawanan di bidang pendidikan yang dapat saya share, selain ketiga kegiatan di atas tentu di luaran sana masih banyak lagi kegiatan kesukarelawan yang dapat teman-teman ikuti sesuai minat dan ketertarikan teman-teman. Apa yang saya tuliskan di atas hanya berdasarkan pengalaman dan pengetahuan saya selama mengikuti kegiatan tersebut, sampai jumpa di tulisan selanjutnya!

What is Self Love?

By hanaumiya - 2 January 2021


Seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran akan kesehatan mental, kini banyak orang yang sudah mulai berusaha mengenali diri mereka sendiri, berusaha masuk ke dalam diri untuk mendiagnosis rasa yang mereka rasakan, juga berusaha mengenali emosi yang muncul dalam diri masing-masing. Semua itu adalah langkah awal yang dapat dilakukan seseorang dalam rangka menyehatkan kembali kondisi mental kita yang mungkin selama ini belum pernah terjamah.

Bermula dari hal itu, kemudian munculah terminasi self-love yang belakangan banyak digaungkan dan juga dijadikan sebagai titik awal untuk menjaga kesehatan mental. Jadi sebetulnya self-love itu apa sih?

Ketika kamu sulit mengatakan tidak pada orang lain
Ketika kamu lebih memikirkan emosi orang lain daripada emosi sendiri
Ketika kamu menerima dan terintimidasi dengan penilaian buruk orang lain terhadapmu
Ketika kamu tidak bisa mencintai dirimu apa adanya
Ketika kamu tidak tau apa yang pantas kamu dapatkan
Bahkan ketika kamu membenci dirimu sendiri
Itu hanya beberapa kondisi yang bisa menandakan bahwa self-love kamu sangat rendah dan perlu diperbaiki.

Beberapa waktu yang lalu, saya sempat mengikuti kelas meditasi dan hypnotherapy mengenai self-love di Soham Creative Space. Satu pelajaran yang bisa saya ambil adalah, bahwa tidak ada satu orangpun di muka bumi ini yang mampu mencintai diri kita sebaik yang bisa kita lakukan untuk diri kita sendiri. Kita bisa saja dicintai oleh banyak orang, bisa saja dicintai dengan begitu dalam oleh pasangan atau orang tua kita. Tapi sebaik-baiknya mereka, sebetulnya kita adalah yang paling mengenal diri sendiri dan mampu mencintai diri kita sendiri dengan cara terbaik.

Self-love is the balance between accepting yourself as you are while knowing you deserve better, and then working towards it - Vex King

Itu adalah sebuah potongan kalimat yang saya kutip dari buku Good Vibes, Good Life karya Vex King yang menurut saya pribadi mampu mewakili dan menjelaskan definisi dari self-love yang selama ini kerap kali disalah-artikan. Nah, dalam salah satu sub-bab dari buku ini dijelaskan dengan gamblang mengenai self-love yang nyatanya mungkin sudah sangat familiar namun tidak kita sadari.

Dalam bukunya, Vex menjelaskan bahwa Self-love encourage acceptance, tapi kebanyakan orang menggunakan ini sebagai alasan untuk tidak menantang diri mereka (mungkin maksudnya nrimo-nrimo aja gitu yaa). Tapi faktanya, self-love terdiri dari dua elemen yang harus diseimbangkan jika seseorang ingin hidup dengan harmonis.

Elemen pertama adalah encourage unconditional love terhadap diri sendiri, dalam hal ini fokusnya adalah mindsetSelf-love yang sesungguhnya adalah ketika kamu bisa mencintai dirimu apa adanya dan sebagaimana adanya tanpa syarat bahwa kamu harus mengubah apapun yang ada pada dirimu.

Elemen kedua adalah encourage growth, dalam hal ini berfokus pada taking action. Kita harus mengembangkan diri dan hidup kita karena kita menyadari bahwa kita layak mendapatkan lebih daripada puas dengan yang biasa-biasa saja. 

Kalau membahas tentang unconditional love, kita cenderung melihat contoh hubungan kita dengan orang lain seperti pasangan, orang tua ataupun anak. Kita semua tau bahwa cinta tanpa syarat itu adalah level cinta yang bisa dibilang cukup tinggi, betapa bahagianya kalau kita bisa mencintai dan dicintai tanpa syarat seperti itu.

Coba bayangkan dan bawa konsep unconditional love tersebut ke dalam diri kita, jadikan diri kita sendiri sebagai objek penerima cinta tanpa syarat tersebut. Dari diri kita dan untuk diri kita sendiri. Jika mungkin sebelumnya pernah berpikir "coba kalau saya lebih langsing, pasti saya akan terlihat cantik dan lebih percaya diri". Satu kalimat sesimple itu saja sudah berhasil mendepak label unconditional love terhadap dirimu, karena kamu mensyaratkan sesuatu untuk bisa lebih mencintai dirimu.

Mengulik statement yang dikemukakan oleh Vex, self-love bisa dimulai dengan menerima apa yang ada pada diri kita, menerima diri kita sebagaimana adanya dan tahu apa yang layak kita dapatkan dan percaya kalau kita pantas mendapatkan apa yang terbaik menurut kita masing-masing. Setelah mengetahui semua itu, kita tidak lantas berdiam diri melainkan harus melakukan sesuatu untuk mencapai dan mendapatkan semua yang kita yakini layak dan pantas kita dapatkan.

Jika kamu mencintai dirimu, kamu tidak akan diam dan hanya menerima apa yang menurutmu masih biasa-biasa saja.
Jika kamu mencintai dirimu, kamu tidak akan berdiam diri tanpa memperjuangkan yang terbaik untuk dirimu.
Jika kamu mencintai dirimu, kamu tentu tidak akan berdiam diri dan membiarkan semua potensi dan kemampuan yang kamu miliki terpendam dan menghilang ditelan bumi.
Jika kamu mencintai dirimu, kamu pasti akan berusaha melakukan yang terbaik
Jika kamu mencintai dirimu, kamu juga pasti akan berusaha mendapatkan yang terbaik untuk dirimu.
Dan jika kamu mencintai dirimu, kamu pasti akan mengambil tindakan untuk mengembangkan dirimu. You know what you deserve and taking action, dear!

Self-love itu tidak bisa disandingkan dengan egois, karena ia menempatkan diri kita sendiri sebagai subjek yang juga harus dipertimbangkan saat akan melakukan sesuatu atau saat mengambil sebuah keputusan.

Jika sebelumnya kita terbiasa memikirkan diri orang lain, jika sebelumnya kita terbiasa memertimbangkan emosi orang lain terlebih dahulu, dan jika sebelumnya kita terbiasa mengindahkan keberadaan diri kita atau bahkan terbiasa mengesampingkan pentingnya emosi kita demi orang lain.

Maka kini yuk perlahan kita mulai melirik ke dalam diri kita sendiri terlebih dahulu, berusaha mengenal, dan berusaha melakukan yang terbaik bukan hanya untuk orang di sekitar kita, tapi juga untuk diri kita tercinta.

"be good to yourself first, then to others" - anonymous