Pada awalnya, kunjungan ke Busan tidak ada dalam bucket list Autumn Trip kami kali ini, namun dikarenakan kami batal melakukan perjalanan ke Pulau Jeju, maka sebagai gantinya kami memutuskan untuk mengalihkan destinasi kami dan menghabiskan waktu selama 3 hari di Kota Busan.
Busan, merupakan kota dengan populasi terbesar kedua di Korea setelah Seoul yang terletak di bagian Selatan Seoul. Vibes kota Busan cukup berbeda dengan Seoul dan Gyeongju, pun cuaca yang juga jauh lebih hangat dibandingkan kedua kota tersebut, tidak heran kalau Busan menjadi salah satu primadona di kalangan para wisatawan, termasuk kami. Yuk kita bahas beberapa highlight dari perjalanan kami selama 3 hari di Busan yang mungkin bisa jadi referensi bagi teman-teman yang kelak ingin mengunjungi kota Busan. Here we go!
- How to get to BusanPerjalanan dari Gyeongju menuju Busan kami tempuh selama 1 jam dengan menggunakan Express Bus, dengan harga tiket ~KRW 8,000 (eqv to IDR90k). Overall transportasi umum di Korea sangat tourist friendly, baik transportasi di dalam kota ataupun antar kota. Express Bus antar kota tersedia untuk berbagai rute ke berbagai kota di Korea, tiketnya pun bisa kita beli langsung di terminal baik on the spot ataupun early bird. Namun selama ini saya selalu membeli tiket early bird dengan terlebih dahulu membeli tiket di terminal untuk waktu yang sudah ditentukan.Sesampainya di Busan Express Bus Terminal (부산종합버스터미널), kami transfer ke metro Nopo St ke arah Yeonsan St (Line no.1), lalu transfer di Yeonsan St ke Line 3 arah Suyeong St dan turun di Suyeong St. Dari sana kami naik taxi menuju Gwangalli Beach (fare ~KRW7k) - Busan metro maps: https://metroeasy.com/south-korea/busan-metro/.
- Area to stay in BusanApartment kami terletak tepat di depan Gwangalli Beach, salah satu pantai wisata terkenal di Busan dengan view Gwangan Bridge di sepanjang pantai. Di area tersebut juga berjajar berbagai macam restoran dan cafe yang menjadikan area tsb ramai dikunjungi warga lokal dan wisatawan. Meskipun area ini jauh dari tourist destination place lainnya, kami sangat happy karena kami dapat menikmati view sunrise, sunset dan night view dari Gwangan Bridge hanya dari jendela kamar kami. View yang sangat indah dan menjadi salah satu highlight dari Busan Trip kali ini.Selain area Gwangan, banyak wisatawan yang memilih area Heundae dikarenakan area tersebut lebih dekat dengan berbagai tourist destination place lainnya, yang berbanding terbalik dengan Gwangan area. Di Gwangan, kami 90% bergantung dengan taksi dan selebihnya menggunakan bus.
- Place to Visit in BusanEnjoying Sunset in Gwangalli Beach (광안리해수욕장)Bersyukur apartment kami terletak tepat di seberang Gwangalli Beach, setelah drop off baggage dan beristirahat sejenak, kami bergegas turun untuk menikmati sunset di pantai tsb. Kami melakukan video call dengan keluarga tercinta dan duduk sejenak di hamparan pasir sambil menikmati pemandangan pantai yang begitu indah, semburat orange langit dengan deburan ombak dan angin pantai yang sangat sejuk membuatku sangat relax. Semua ketegangan dan rasa lelah selama beberapa hari kebelakang terasa mencair dan meregang.Banyak warga lokal berjalan-jalan di sekitar pantai, orang tua membawa anak-anak mereka bermain di tepi pantai serta beberapa anak muda bermain dengan petsnya dll. Lucunya selama kami bermain di Gwangalli Beach, kami tidak bertemu dengan satupun turis di sore itu, dan bibir pantai cenderung dikelilingi oleh masyarakat lokal. Sangat menyenangkan.
Gwangalli Beach Playing around Gwangalli Beach Gamcheon Culture Village (감천문화마을)Salah satu icon wisata kota Busan, Gamcheon Village merupakan sebuah desa di kaki gunung Saha-gu yang diubah menjadi desa wisata dengan ciri khas lorong yang berliku dan berundak-undak serta rumah yang dicat berwarna-warni. Desa ini juga dikenal sebagai "Korea's Santorini" atau "Korea's Machu Picchu" dan telah menjadi salah satu major tourist attraction sejak 2013.
Di sana terdapat Gamcheon Culture Village Museum yang menceritakan detail dibangunnya tempat ini, so sebelum menyusuri desa ini, saran saya coba masuk ke dalam museum tsb dan membaca sedikit history tentang keberadaan desa wisata ini sebagai gambaran.
Selain banyaknya spot untuk berfoto (termasuk spot foto Little Prince yang antrinya puanjanggg banget), banyak toko souvenirs dan toko snack, cafe dan restoran di dalam area wisata ini. Bahkan ada satu cafe rooftop yang dahulu sempat didatangi oleh Bapak Presiden Jokowi dalam kunjungannya ke Gamcheon Village pada 2019 silam. - Haeundae Market (해운대전통시장)
Terletak di area Haeundae Beach, pasar ini menawarkan berbagai macam snack dan makanan khas Korea termasuk berbagai macam seafood. Honestly, dibandingkan Myeongdong jajanan di sini jauh lebih enak. Sebut saja Hotteok yang secara total sudah saya beli selama 3x selama 3 hari saya berada di sana. Jangan ditanya, antriannya memang cukup panjang tapi sungguh worth the wait lah intinya. Bisa dikatakan, the best Hotteok in Korea for me, hehe...
Busan x The Sky (부산엑스더스카이)
Terletak di Haeundae LCT Landmark Tower yang merupakan gedung bertingkat 101 lantai di mana Busan x The Sky sendiri berada di lantai 98 sampai dengan lantai 100. Pintu masuk ke gedung ini terletak di depan Haeundae Beach dan untuk masuk ke dalam sana, kami harus membeli tiket in advance seharga ~IDR250k yang kami beli di Klook selagi kami menyusun itinerary. Namun, teman-teman bisa membelinya on the spot juga kok, karena di sana juga terdapat vending machine untuk pembelian tiket dan ada receptionist yang siap sedia membantu untuk pembelian tiket tsb.
Dari lantai 1, kami diarahkan oleh seorang pemandu menuju area lift, tepat sebelum pintu lift terdapat photo booth jika kita ingin mengabadikan momen di sana. Setelah masuk ke dalam lift, terdapat animasi video baik di dinding dan bagian langit-langit lift yang membawa kita menuju lantai 98, kali ini dengan animasi roket menuju luar angkasa. Dalam hitungan kurang dari 1 menit, kamipun tiba di lantai 98 di mana kami bisa menikmati landscape kota Busan dari berbagai sisi.
Hari itu, kami tiba di atas sekitar pk. 18.00 waktu Korea, sudah lewat dari waktu sunset, sehingga pemandangan yang kami lihat adalah gemerlap kota Busan di malam hari, sangat cantik. Di sana juga terdapat toko souvenirs serta Starbucks yang sangat hits di Busan. Kamipun menyempatkan diri untuk memesan minuman sambil menikmati landscape Busan pada malam hari. Overall kesan dari kunjungan ke tempat ini persis sama seperti kunjungan ke Observatorium Deck Namsan Tower, namun dengan view yang berbeda.Landscape Busan from Busan x The Sky Observatory
Busan Blue Line Park or Capsule Train (해운대블루라인파그)
Ini dia primadona tourist place yang cukup naik daun belakangan ini, Capsule Train. Ada dua rute yang dapat kita pilih untuk menikmati capsule train tsb, yaitu jalur Mipo to Cheongsapo atau Cheongsapo to Mipo. Berdasarkan pengalaman kemarin, rute Mipo to Cheongsapo merupakan rute favorit bagi para pengunjung, sehingga hampir semua jam sudah direservasi setiap harinya. Kemudian kami mencoba membeli tiket in advance untuk rute sebaliknya yakni Cheongsapo to Mipo untuk keberangkatan sekitar pk. 07.30 pagi yang ternyata viewnya sangat indah (fare KRW55k for 2).
Tips tambahan untuk mencoba capsule train ini, teman-teman sebaiknya booking ticket in advance di official website untuk menghindari tiket sold out jika pembelian dilakukan on the spot. Dan berdasarkan cerita teman-teman, best time untuk menikmati view dari capsule time ini adalah sekitar sunset time (~3.30-5.30), tapi pastinya harus dari jauh-jauh hari bookingnya, karena banyak pengunjung baik lokal maupun turis yang mengincar tiket pada jam tsb. hehe
Ticket reservation: https://www.bluelinepark.com/eng/booking.do#capsule
What to Eat in Busan
Dikarenakan lokasinya yang terletak di pesisir pantai, Busan dikenal sebagai surganya Seafood Korea. Bagaimana tidak, hampir semua local restaurant menjadikan seafood sebagai hidangan utama yang mereka sajikan. Kamipun tak mau ketinggalan mencoba hidangan per-seafood-an di Busan, salah satunya dengan mencoba seafood soup restaurant dekat apartemen kami (황소해물탕~KRW60k for 2) Daebakkk... Seafoodnya besar-besar dan segar, kuah kaldunya tak kalah lezat membuat hari pertama kami di Busan terasa luar biasa. Makan seafood soup dengan view kerlap-kerlip dari Gwangan Bridge di malam hari di tengah dinginnya angin pantai, sungguh nikmat.
Selain seafood, banyak jajanan dan makanan lokal yang kami coba, seperti Hotteok di Heundae Market, Busan Teokpokki (yang terkenal pedas dan saus yang pekat), Gyeranmari, Honey Comb Ice Cream, etc.Haemul Tang Restaurant di seberang Gwangalli Beach
How to Get Back from Busan to Seoul
Kami kembali menuju Seoul dengan menggunakan KTX (fare ~KRW70k or eqv toIDR800k), sekedar ingin mencoba sensasi naik kereta cepat ala korea yang ternyata biasa saja, hehe.. Sejujurnya bagi saya pribadi, saya lebih menikmati perjalanan dengan menggunakan express bus, karena view yang dilewati oleh bus lebih menarik untuk dilihat dan dinikmati dibandingkan KTX. Dari sekian banyak perjalanan antar kota yang saya lakukan dengan menggunakan bus, tidak ada satupun hal yang membuat saya tidak nyaman. So, jika kelak saya melakukan trip ke Korea lagi, saya pasti akan memilih express bus daripada KTX untuk transportasi antarkota.View from our place Salah satu spot foto di Gamcheon Village Landscape warna-warni Gamcheon Village Spot foto favorit bersama Little Prince