Health Issue
Travel
Thoughts
Review

Morning Breeze at Henderson Waves

By hanaumiya - 30 December 2017

Henderson Waves from the bottom
Henderson Waves Bridge adalah salah satu jembatan tertinggi di Singapura, diresmikan pada tahun 2008 yang menghubungkan antara Telok Belangah Hill Park dan Mount Faber Park yang ada di sebelah kanan dan kiri Henderson Rd. Jembatan ini menjadi unik karena arsitekturnya yang modern menyerupai ombak sesuai dengan namanya.

Perjalanan kami pagi itu dimulai dari Bugis MRT Station menuju Harbour Front, dan dari sana kami melanjutkan perjalanan dengan naik bus no.124 menuju Henderson Rd. Setelah turun di halte tedekat kami bisa langsung melihat jembatan ombak yang membentang kokoh sepanjang 274 meter dengan ketinggian 36 meter.

Patut disyukuri karena kami mendatangi Henderson Waves pada pagi hari dan masih full energy, karena perjalanan menuju bibir jembatan ini cukup penuh perjuangan. Anak tangga tersusun dengan sangat apik membentang tinggi ke atas. Sesampainya di puncak, ada papan penunjuk jalan yang sangat jelas dan tidak sulit untuk bisa mencapai bibir jembatan ini.

Anak tangga menuju Henderson Waves, tepat di seberang halte bus


Finally arrived!
Lantai jembatan ini berbahan kayu yang disusun rapat menyelimuti semua permukaan jembatan. Bau kayu dan pepohonan setelah disiram hujan semalaman membuat udara di atas sana begitu manis dan segar, saya sukaaa sekali. Berdiri di salah satu sudut jembatan ini, memandang berbagai macam gedung pencakar langit dari atas sini, didukung oleh langit dan matahari pagi yang tersenyum terang membuat pemandangan di depan mata saya ini bak lukisan yang nyata, sebuah perpaduan cantik karya Sang Penguasa dan Pencipta Langit dan Bumi, Subhanallah..
Henderson Waves yang instagram-able banget!
Star Pose


Setelah puas mengambil foto dan duduk sejenak di Henderson Waves, kami kemudian menyusuri jalan, well, mungkin bisa disebut hutan dan jalan setapak untuk menuju halte bus terdekat. Di perjalanan kami disuguhi suasana hutan yang sepi namun sangat bersahabat, banyak bangku kayu tersusun rapi di setiap sudut jalan dan ada beberapa kakek tua yang sedang duduk santai sambil membaca koran, bahkan ada juga yang melakukan taichi seorang diri. Yang cukup menarik adalah keberadaan Fitness Corner dengan peralatan fitness taman yang tertata rapi pada salah satu sudut jalan. Tidak heran kalau tempat ini sering dijadikan lokasi jogging oleh masyarakat lokal.
Fitness Corner 

Ada uncle lagi baca korang di sudut kanan
Sekian sekilas review dan cerita saya tentang Henderson Waves ini, I'll see you then! :)



Yoga, Pilates and Body Balance

By hanaumiya - 25 December 2017


Olahraga telah menjadi salah satu hobby saya dua tahun terakhir ini, berbanding terbalik dengan hidup saya beberapa tahun lalu yang bisa dibilang sangat tidak suka dengan kegiatan ini. Jangan jadikan olahraga sebagai alat untuk menghukum diri atas semua makanan yang masuk ke dalam tubuh kita, namun jadikanlah ia sebagai reward karena selama ini sudah menunjang semua kegiatan dan aktivitas kita sebaik-baiknya. Olahraga menjadi salah satu bagian dari poject life balance yang sedang saya terapkan satu tahun terkahir, and there you go!

Yoga
Yoga merupakan salah satu olah tubuh yang berfokus pada fleksibilitas, meditasi dan pengolahan stess. Selain itu yoga memiliki tujuan untuk mensinergikan mind, body and soul melalui serangkaian gerakan, pernapasan serta teknik meditasi. Inilah yang saya sukai, karena ketika kita melakukan setiap gerakan, kita dituntut untuk menyadari setiap napas yang ditarik dan dihembuskan. Sehingga ada kesinkronan antara gerakan dan pernapasan. Yoga sendiri memiliki beberapa jenis, mulai dari gentle, core, aerial, bikram dan lain-lain, dan setiap jenis yoga memiliki gerakan dan penekanan khusus sesuai dengan jenisnya, namun semua sama-sama berfokus pada peregangan, fleksibilitas dan pengaturan napas.

Bagi saya pribadi, yoga sangat tepat untuk dijadikan pelarian postif setelah stress dengan kepenatan hidup sehari-hari. Selain mendapat efek relaksasi dan meditasi, peregangan dari setiap gerakan yoga membantu saya untuk tidur dengan lebih nyenyak setelahnya. 

Pilates
Jika dilihat sekilas dari gerakannya, pilates terlihat mirip dengan yoga, namun jika diperhatikan secara seksama ada perbedaan yang cukup mendasar yakni gerakan fisik yang lebih intense dan menyasar bagian-bagian tertentu dari setiap gerakannya. Berbeda dengan yoga yang bertujuan pada fleksibilitas tubuh, tujuan pilates justru adalah mengembalikan dan meningkatkan kontrol pada otot. Fokus pada gerakan pilates adalah pada koordinasi serta kontrol tubuh pada setiap gerakan dan napas. 

Bagi saya yang cukup sering sakit pinggang efek telalu lama duduk di depan komputer misalnya, pilates sangat baik untuk dilakukan. Setiap gerakan berusaha menempa setiap bagian dari tubuh (core) agar menjadi kuat. Gerakan pilates yang sangat dinamis dan intense membuat pencapaian atas tujuan menjadi lebih terasa. Jika pada yoga pernapasan hanya mengenai inhale dan exhale, maka pada pilates kita juga harus memperhatikan konsep inhaling through the nose and exhaling through the mouth. Nah disinilah koordinasi juga dibutuhkan, selain koordinasi antara bagian tubuh yang satu dengan yang lain, pengaturan pernapasan pada pilates juga menjadi salah satu hal yang paling penting dalam latihan ini

Body Balance
Ini adalah gabungan antara Taichi, Yoga dan Pilates. Ini juga adalah salah satu favorit saya, terutama bagian taichi. Taichi sendiri adalah penggabungan seni dan olahraga, ciri khasnya adalah setiap gerakan dari taichi dilakukan mengalir serupa aliran air yang tenang namun tetap bertenaga. Itulah mengapa dikatakan bahwa orang yang melakukan gerakan taichi secara perlahan akan merasa releks layaknya melakukan meditasi. Saya pernah mencoba kelas taichi namun saya merasa bosan jika dalam satu sesi hanya melakukan gerakan-gerakan taichi, oleh karena  itu kelas body balance menjadi pilihan saya. 

Pada kelas ini juga ada sesi balancing tubuh yang sangat saya sukai karena di sini saya bisa melatih fokus dan ketenangan agar bisa melakukan setiap gerakan balancing dengan baik.

Semua olahraga olah tubuh yang saya sebutkan di atas berkaitan erat dengan pernapasan, yang pada akhirnya berhubungan dengan kontrol diri dan pikiran. Inilah yang kemudian mengantarkan saya kepada kelas-kelas khusus meditasi yang sudah pernah saya tuliskan pada tulisan-tulisan sebelumnya. Betapa kesadaran akan napas dan mind control sangat penting bagi kehidupan saya pribadi secara spiritual maupun emosional. 



"Your mind is a powerful thing, when you filtered it with positive thoughts, your life will start to change." - anonymous


If It Doesn't Open, It's not Your Door


Terkadang manusia merasa terus dipermainkan oleh takdir, seolah setiap perkara yang muncul dan terjadi dalam hidup kita adalah hasil kocokan dadu yang secara random dimainkan oleh Sang Penguasa Takdir. Jika kita membicarakan ilmu akuntasi, angka positif adalah tanda sebuah kuntungan dan angka negatif menunjukkan sebuah kerugian, maka ketika membicarakan dadu, kita tidak bisa menggunakan perhitungan sebagaimana konsep tersebut.

Dalam permainan ular tangga misalnya, kita tidak melulu membutuhkan angka dadu terbesar untuk mencapai kotak kemenangan, karena angka yang kita butuhkan hanyalah angka yang mampu membuat kita menemukan anak tangga yang bisa membawa kita ke titik atas  serta yang bisa menghindakan kita dari ular yang pada akhirnya membawa kita turun jauh ke bawah dan bahkan harus memulainya dari awal lagi.

Beberapa waktu yang lalu saya terpikirkan dengan konsep takdir setelah mendengarkan sebuah kajian yang judulnya juga berkaitan dengan tema ini. Kemudian saya menerung dengan apa yang belakangan saya alami. Beberapa bulan yang lalu saya mengikuti salah satu interview di sebuah perusahaan terkenal yang sebetulnya sangat jauh dari background pendidikan dan pengalaman kerja saya selama ini. Awalnya saya hanya apply iseng-iseng, ternyata saya lolos seleksi tahap pertama tanpa terduga-duga. Tahap selanjutnya adalah test yang cukup sulit karena sudah berkaitan dengan bidang di perusahaan tersebut, dan test itu akan diadakan tepat satu minggu dari pegumuman tahap pertama.

Awalnya saya bingung apakah saya harus mengikuti test tahap kedua itu atau tidak, karena saya sama sekali tidak memiliki background dan pegetahuan yang cukup mengenai perusahaan tersebut. Namun setelah 3 hari bergumul dengan semua kebimbangan, kemudian saya tersadar oleh satu hal, "Allah membuat saya berada di titik ini bukan tanpa alasan, bisa jadi ini adalah salah satu pintu yang Ia bukakan atas doa-doa saya selama ini, kalaupun toh ternyata bukan, pasti Dia ingin saya belajar sesuatu dari hal ini". Inilah yang kemudian membulatkan tekad saya untuk melanjutkan proses itu.

Namun bukan saya namanya kalau masuk ke medan perang dengan tangan kosong, dalam waktu 3 hari saya berusaha mempelajari dan mempersiapkan diri untuk menghadapi test tersebut. Semua ini bukan hal yang mudah, di tengah keterbatasan waktu, dan sisa-sisa energi, saya hanya mampu menyisakan waktu belajar 3 jam di rumah sepulang kantor. Lelah jangan ditanya lagi, tapi semua itu terkalahkan dengan semangat 'give my best' dalam setiap hal yang saya lakukan. Saya tidak ingin menjadi orang yang hanya mengandalkan keberuntungan tanpa usaha. Jadi apapun hasilnya, yang terpenting adalah saya sudah melakukan dan memberikan yang terbaik yang bisa saya lakukan.

Test yang saya ikuti berjalan lancar, dari 90% pertanyaan yang muncul dari beberapa sesi saya bisa lolos semua kecuali di satu bidang yang nyatanya saya missed 1 soal, dan itulah yang membuat saya terhenti. Lantas apakah hal itu membuat saya sedih? tentu tidak, justru saya harus memberikan reward dan pujian pada diri saya karena bisa melangkah sejauh ini. Terlepas dari hasilnya, bagi saya yang terpenting adalah saya sudah melakukan usaha maksimal, sisanya terserah Allah mau kasih hasil yang seperti apa. Jika hasilnya tidak sesuai harapan, berarti menurut Allah pekerjaan itu tidak baik untuk saya, dan Dia pasti sudah menyiapkan yang lebih baik untuk saya di depan sana, sesimple itu saja.

Selang dua bulan dari saat itu, saya mendapatkan tawaran yang cukup menantang di tempat saya bekerja saat ini. Awalnya saya ragu apakah saya bisa menjalankan peran ini, namun saya tidak punya pilihan lain selain menerimanya. Saya hanya bertekad untuk melakukan dan memberikan yang terbaik, hasilnya bagaimana nanti saya pasrah sepenuhnya pada Allah.

Dari runtutan kejadian itu, saya belajar satu hal, bahwa seberapapun kita berusaha mengetuk pintu yang kita inginkan, jika pintu itu bukanlah jalan untuk kita, maka dia tidak akan pernah terbuka. Seberapa besarpun keinginan kita terhadap sesuatu, jika Allah tidak mengizinkan maka kita tidak akan pernah mendapatkanya. Pun sebaliknya, meskipun kita tidak mengetuk suatu pintu, tapi jika itu memang adalah jalan untuk kita, maka Allah membukanya lebar-lebar agar kita bisa masuk dan mendapatkannya.

Reminder penting bagi saya pribadi adalah harus selalu memberikan yang terbaik atas apapun jalan yang telah Allah bukakan untuk kita, masalah hasil bukan lagi urusan kita, itu sepenuhnya kuasa Sang Maha Penguasa. Seperti yang penah saya tuliskan di sini, tugas kita sebagai makhluk adalah berusaha, berdoa dan tawakkal, dan sisanya terserah Allah.



"If something has written for you, than no one on earth can rob you of this, and if something has not destined for you, than no one on earth can give you of this." - anonymous