Setelah absen lebih dari enam bulan dari skin center karena ngga ada waktu, plus juga karena lagi seneng-senengnya explore Korean skincare dkk, akhirnya saya memutuskan kembali ke bengkel kulit untuk membenahi kekacauan yang disebabkan oleh setumpuk skincare yang sudah saya coba belakangan. Kalau sebelumnya saya biasa datang ke Bamed yang sekarang makin ngehits, maka kini saya coba datang ke skincare lain yang berdasarkan reviewnya lumayan OK dan jugaa salah satu dokter di Bamed juga praktik di tempat itu. Nama lengkapnya Essenskin Dermatovenerologi yang terletak di bilangan Cipete Jakarta Selatan.
Kalau dari segi lokasi, tempat ini justru sangat strategis bagi saya yang tinggal di daerah selatan dibandingkan Bamed. Tapi kan untuk memilih skin center ngga bisa sembarangan, banyak pertimbangan salah satunya mengenai kredibilitas dokter yang akan menangani wajah kita yang memang cuma satu dan satu-satunya, hehe...
H-1 saya membuat reservasi ke Essenskin untuk konsultasi dengan dr.Jimmi Chandra, Spkk yang juga praktik di Bamed, fyi sebelumnya di Bamed saya belum pernah konsultasi dengan beliau, tapi saya sering melihat beliau di Bamed ketika nunggu antrian. Lanjuut.. sesuai jadwal janji konsultasi jam 16.00 sore, sayapun tiba di sana jam 15.45 karena takut mengantri lama sedangkan saya harus mengejar waktu untuk acara selanjutnya. Maklum, agak trauma dengan antrian waktu di Bamed, jadi sekarang agak apatis sama yang namanya mengantri lama. Nah, setelah registrasi dan mengisi data sebagai pasien baru, saya hanya menunggu 5 menit kemudian dipanggil masuk ke ruangan dr. Jimmi.
Dimulai dengan sesi keluhan, kemudian dibongkarlah semua ritual skincare saya sehari-hari, apa yang saya pakai dari pagi sampai malam, mulai dari produk A sampai Z semua dibahas satu per satu. Dan hebatnya dr. Jimmi tahu detail loh semua produk yang saya pakai, sampai beliau bisa bilang si A ini bikin kering, better jangan digunakan, si B ini masih boleh digunakan tapi seminggu sekali dll. Sebetulnya produk yang saya pakai juga ngga banyak banget kok, belum mencapai 10 step Korean skincare ala-ala beauty blogger gitu lah yaa.. hahaha... Lalu akhirnya dr. Jimmi bilang bahwa untuk pagi hari saya hanya boleh pakai si SKII saja, malam harus pakai krim malam Delta 1. Teruss berhubung skincare Korea saya masih banyak bangett dan ngga murah juga belinya, jadi saya tanya apa masih boleh saya sisipkan si Korean skincare diantara rutinitas SKII dan krim malam, dan beliau bilang boleh, tapiii hanya seminggu sekali pagi hari di hari minggu saja saudara-saudaraa... dalam hati mikir "kapan habisnya itu skincare klo dipakenya cuma seminggu sekalii?" Tapi yasudahlah, demi muka ini kembali sehat, saya ikuti saja dulu semua instruksi dari dr. Jimmi, mudah-mudahan sama cocoknya dengan ketika saya di Bamed. Aminnn..
Setelah sesi konsultasi selesai, wajah saya diperiksa, saya minta semua komedo dan jerawat yang meradang di Kilkom, dan seperti biasa Kilkom selalu sakit dan membuat saya menangis saking sakitnya. Well, beauty is pain, right? jadii yasudah.. dinikmati saja lah yaa :)
Setelah selesai Killkom dr. Jimmi tanya mau treatment apa hari ini? karena saya datang dalam kondisi frustasi dengan jerawat dan komedo membandel, saya cuma bisa bilang "terserah dokter saja deh treatment apa baiknya, saya ikut aja" dr. Jimmi tersenyum dan akhirnya dr.Jimmi minta si mba perawat di sana untuk siapkan treatment Oxy MDP with vit C mask dan serum. Kalau di Bamed, treatment ini namanya Microdermabrasi Athena yang merupakan salah satu treatment favorit di Bamed, cuma beda nama saja katanya. Dan pas ngobrol-ngobrol sama dr.Jimmi tadi, ternyata baru tahu kalau beliau adalah salah satu owner dari Essenskin, wohoo... no wonder jadwal beliau lebih banyak di sini daripada di Bamed.
Tentang dr. Jimmi, two thumbs up lah buat beliau, so far dia dokter mukaku yang paling bikin nyaman, ngga maksain kudu pakai krim ini itu, ngga maksa ambil treatment ini itu, dan juga paling sabaarrr, berasa diperhatiin banget jadi pasiennya. Dulu di lapak sebelah, saya setiap kali kontrol langsung dihajar sama dua treatment, chemical peeling dan microdermabrasi. Dulu sih saya iya-iya ajaa secara anaknya pasrahan dan gampang percaya sama dokter yaa, ehh taunya di sini sama dr.Jimmi dikasih tau kalau "kedua treatment itu sama aja fungsinya, kenapa harus dilakuin bebarengan, yang ada mukamu bisa ledes" itu katanya.. dan tau gak rasanya saat itu pengen ngamukkk, karena selama ini berasa dikomersialisasi banget, okay tenang... hahahaa
Soal treatmentnya sendiri persis seperti Microdermabrasi pada umumnya, ditutup dengan masker vitamin C dan diberi serum untuk menghilangkan kekucelan di muka-yang-tidak-terawat-ini, dan selalu menyenangkan.
Soal tempatnya sendiri saya super duper suka sama konsepnya yang sangat terasa homey. Di lantai satu ada resepsionis & kasir, ruang konsultasi beserta ruang tunggu yang sangat nyaman. Benar-benar terasa seperti sedang menunggu di rumah sendiri. Di lantai ini juga ada semacam playground buat moms yang datang ke sini membawa anak-anak, biar ngga bosan nunggu dan juga ada mushola yang nyaman bagi kita yang mau numpang sholat sambil menunggu antrian. Di lantai dua adalah ruang treatment beserta ruang tunggu juga. Saya pribadi suka dengan konsep si Essenskin ini, bener-bener ngga berasa lagi di klinik kecantikan ditambah lagi dengan mba-mba petugas di sana yang ramahnya ngga ngerti lagi deh, feels like home!
Soal treatmentnya sendiri persis seperti Microdermabrasi pada umumnya, ditutup dengan masker vitamin C dan diberi serum untuk menghilangkan kekucelan di muka-yang-tidak-terawat-ini, dan selalu menyenangkan.
Soal tempatnya sendiri saya super duper suka sama konsepnya yang sangat terasa homey. Di lantai satu ada resepsionis & kasir, ruang konsultasi beserta ruang tunggu yang sangat nyaman. Benar-benar terasa seperti sedang menunggu di rumah sendiri. Di lantai ini juga ada semacam playground buat moms yang datang ke sini membawa anak-anak, biar ngga bosan nunggu dan juga ada mushola yang nyaman bagi kita yang mau numpang sholat sambil menunggu antrian. Di lantai dua adalah ruang treatment beserta ruang tunggu juga. Saya pribadi suka dengan konsep si Essenskin ini, bener-bener ngga berasa lagi di klinik kecantikan ditambah lagi dengan mba-mba petugas di sana yang ramahnya ngga ngerti lagi deh, feels like home!
Ruang Tunggu di lantai 1 |
Ruang Tunggu di lantai 2 (tempat treatment) |
Ruang Konsultasi |
"Beautiful healthy skin requires COMMITMENT, not a MIRACLE" - Super suka sama taglinenya! |
Setelah satu bulan treatment, saya kembali konsultasi ke dr.Jimmi dan perkembangan kulit muka saya alhamdulillah cukup signifikan, targetnya bukan mulus kinclong macem aktris Korea, at least jerawat yang muncul bisa ditreat dengan baik sehingga tidak meninggalkan bekas luka yang parah. Kesimpulan setelah visit kedua kalinya, alhamdulillah saya cocok treatment di sini, dengan komitmen dan kesabaran seperti petuah dr.Jimmi, insyaallah bisa dapat hasil sesuai yang diinginkan. Ngga ada proses instant untuk mendapatkan hasil yang bagus, sama dengan merawat kulit wajah, semua butuh proses guys...
Update selanjutnya setelah empat bulan ngerutinin kontrol di Essenskin dan puasa skincare macem-macem yang artinya cuma pakai skincare sesuai yang dipetuahkan oleh sang dokter, progresnya lumayan positif. Hanya saja, tiba-tiba di dua minggu terakhir kemarin tiba-tiba muncul jerawat di pipi dan jidat secara bersamaan, total empat buah jerawat yang sedang merah-merahnya. Yang lebih parahnya jerawat ini bukan jerawat PMS karena munculnya bener-bener di luar tanggal PMS. Antara panik dan sebal, akhirnya saya bergegas kontrol ke dr. Jimmi untuk konsultasi.
Setelah rajin treatment, rajin kontrol dan puasa skincare aneh-aneh yang saya jalani empat bulan terakhir, ternyata saya kecolongan di makanan guys... Bulan ini saya lagi rajin-rajinnya cheating konsumsi minuman manis seperti Chatime, Boba-boba yang lagi hits juga berbagai minuman cokelat. Dan semua minuman itu adalah sahabat sejatinya jerawat karena berbahan dasar daily and sugar. It means saya harus kembali diet minuman sehat, harusnya ini ngga sulit karena beberapa bulan terakhir saya berhasil mengurangi konsumsi segala minuman manis secara signifikan, mungkin itu juga yang akhirnya membuat perkembangan kulit wajah saya menjadi lebih baik.
Sebal adalah ketika kecolongan gini nih, ketika dengan penuh usaha dan komitmentnya buat mencapai target #menujukinclong dengan semua kemampuan yang ada, ehh taunya lo kecolongan gitu aja karena cheating yang kalau dihitung pakai jari baru sekitar tiga mingguan! hiksss.. Yahh terima aja lah ya, faktor usia, polusi dan paparan sinar matahari yang emang ngga bisa kita kontrol sepenuhnya juga yang akhirnya menimbulkan si jerawat-jerawat yang-sungguh-saya-benci-sekali.
PR dari dr. Jimmi kali ini cuma satu, kurangi konsumi makanan berbahan dasar susu, gula dan tepung. Baiklah dok, saya manut ajaahh.. :)
Sekian dulu yah sharingnya, next time saya lanjut lagi sharingnya untuk treatment-treatment lain yang saya coba. see you!
nice share,,,
ReplyDeletemau tanya untuk harga nya gimana selama berobat di essenskin?
thanks..