Health Issue
Travel
Thoughts
Review

Permata Yang Kuat

By hanaumiya - 25 September 2016


Aku pernah terjatuh
Aku pun pernah terperosok begitu dalam
Aku juga pernah jatuh tak berdaya
Yang ku tahu, aku merasa bodoh di masa itu

Tapi Dia menarikku dari lubang kelemahan
Mengangkatku hingga aku bisa kembali berjalan
Ia tidak mengajakku berlari
Tapi Ia memintaku untuk melangkah sambil mencari
Mencari serpihan panduan yang selama ini tidak pernah ku baca
dan mencari butiran permata yang selama ini tidak pernah ku perhatikan

Ia mengatakan, sendiri kau kuat
Maka carilah permata yang jauh lebih kuat
Carilah dalam perjalananmu menuju padaKu, 
Kamu harus percaya
Sebuah permata tidak mungkin Aku sandingkan dengan batu sungai
Maka teruslah berjalan

Tuhan, inikah caramu mencintaiku
Inikah caramu menyelamatkanku

Hingga akhirnya kini aku mampu berdiri kokoh
Berdiri di atas panji-panji agamaMu
Melangkah dengan penuh ketenangan
Bahkan berlari dengan penuh kesukacitaan
Menggapai permata yang Kau janjikan...



Pesona Belitung

By hanaumiya - 24 September 2016

Pict taken by Liasilvia from 18fl Mercusuar Pulau Lengkuas, Belitung

Belitung, salah satu surganya pantai di Indonesia.

Tidak berlebihan rasanya jika saya mengatakan demikian. Ini memang pertama kalinya saya menginjakkan kaki di tanah Belitung yang terkenal dengan Film Laskar Pelangi ini, namun kesan yang saya dapat dari tempat ini begitu mendalam.

Minggu lalu saya dan rekan-rekan kantor berkesempatan untuk melakukan outing di negeri Laskar Pelangi ini. Meskipun awalnya sempat tidak terlalu antusias untuk berangkat karena kekhawatiran akan cuaca yang sangat panas belakangan ini, namun waktu 3 hari 2 malam di Belitung telah membuat saya jatuh cinta dan merasa harus kembali ke sana untuk mengeksplore wisata pantai dan pulau lainnya di Belitung. 

Beberapa tempat yang saya kunjungi seperti Pulau Lengkuas, Pantai Burung Mandi, Pantai Tanjung Tinggi, dan beberapa wisata alam lainnya benar-benar membuat saya terpukau. Keindahan pantai dengan pasir putihnya serta dipercantik dengan bebatuan granit berukuran besar yang menghampar baik di bibir pantai ataupun di tengah pantai. Ketika teriknya matahari bersinar, batu-batu granit itupun memantulkan cahaya putih berkilat yang sangat indah. Pasir putih yang begitu lembut membuat kita merasa nyaman berlama-lama di pantai. Satu hal lagi yang membuat saya terkesan adalah, sepanjang mata memandang di beberapa pantai yang saya kunjungi tersebut, saya tidak menemukan sedikitpun sampah konsumtif seperti yang mugkin bisa kita temui di pantai-pantai pada umumnya. Kebersihan tempat ini patut kita acungi jempol.


Belitung membuatku jatuh cinta, keindahan pantainya menjadi salah satu bukti kekayaan bahari kita. Belitung bisa menjadi alternatif destinasi wisata bagi para pecinta pantai. Jika selama ini destinasi pantai hanya tertuju kepada Bali dan Lombok, maka kelak Belitung bisa dimasukkan ke dalam salah satu list destinasi liburan pantai selanjutnya (terutama untuk saya, hehe).

Belitung memang bukan kota yang besar, dan untuk hiburan malam bisa dikatakan masih sangat minim. Tidak seperti Bali yang menawarkan beragam hiburan malam, Belitung menawarkan suasana yang lebih tenang di malam hari. Setahu saya hanya ada satu pusat hiburan malam yakni di daerah Pantai Tanjung Pendam dimana ada beberapa cafe dan restoran yang menawarkan live music dan acara nonton bareng (jika ada pertandingan bola). Nah kebetulan kemarin kami melakukan acara pelepasan lampion di Pantai Tanjung Pendam ini pada malam harinya, jadi kami bisa sedikit melihat sedikit bagaimana hiburan malam di Belitung.


Pelepasan lampion di Pantai Tanjung Pendam
Belitung memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan jauh lebih baik dan jauh lebih maju kedepannya, so far saya merasa perkembangan pariwisata di Belitung sudah bagus dan semoga kedepannya akan menjadi lebih baik lagi. Potensi yang sangat besar ini harus benar-benar bisa dimanfaatkan dan diberdayakan dengan sebaik-baiknya oleh pemerintah baik pusat dan daerah agar bisa menjadi aset yang nantinya menjadi kebanggan kita di mata dunia. Indonesia sangat kaya, ini hanyalah salah satu dari ribuan kekayaan kita yang harus kita banggakan dan kita kembangkan. 

Mari dukung dan promosikan wisata Indonesia!

Ketika Aku Kehilanganmu, Aku MenemukanNya

                                                
Sebuah kisah tentang seseorang...

Ketika aku kehilanganmu
Aku mencarinya
Ketika aku kehilanganmu
Aku menemukannya
Dan ketika aku kehilanganmu
Aku jatuh cinta padanya
Dia yang tidak pernah melepasku
Dia yang tidak pernah menghianatiku
Karena apapun dan untuk siapapun

Dialah Tuhanku

Aku terlalu bodoh memilih masuk ke dalam panggung sandiwara antara dirimu dan keluargamu, aku terlalu naif membiarkan diri ini terbuai oleh semua janji manis dan mengindahkan segala macam kenyataan yang sudah ku tahu pasti akan sulit untuk dijalani kedepannya. Tapi pada akhirnya bertahanku justru menyakitiku, melukai harga diri orang-orang yang ku cintai. 

Tapi kehilanganmu aku menemukan sesuatu yang lebih berarti dalam hidupku, aku menemukan cintaku padaNya. Dia yang tetap bersamaku seberapapun aku meninggalkanNya, Dia yang bertahan di sisiku yang ribuan kali mengacuhkanNya, dan Dia yang menguatkanku di saat aku terjatuh begitu dalam.

Tanpamu aku menemukan kembali diriku yang sebenarnya, tanpamu aku berdiri jauh lebih tegak dari ribuan purnama ketika bersamamu, dan tanpamu aku menjadi diriku yang jauh lebih kokoh.

Bukan cinta jika ia bermaksud menyakiti, bukan cinta bila ia tidak bisa melindungi dan bukan cinta jika ia tidak berani berjuang.

Hidup ini terlalu singkat, hanya berbatas antara ingin dan tidak ingin. Jika ingin, hal seberat apapun pasti bisa diraih. Jika tidak ingin, hal semudah apapun tidak akan bisa dicapai. 

Hidup ini hanya soal hati dan logika. Jika hati sudah yakin, melangkahlah sesuai keyakinanmu. Ketika hidup terlalu berat dijalani dan kamu tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, cukup pejamkan mata dan bernafaslah, lalu ikuti kemana insting membawamu. Karena terkadang apa yang terbaik untuk kita adalah apa yang kita yakini dan bukan yang kita pikirkan.

Hidup terlalu singkat jika melulu memikirkan apa pendapat orang lain tentang jalan yang kita pilih. Hidupku pada akhirnya akulah yang akan menjalani, orang lain hanya akan menjadi penonton dan komentator dari berbagai drama kehidupan yang aku lakoni. Dan aku memilih untuk melanjutkan pentas hidupku tanpa memusingkan hal itu. Bahagiaku adalah untuk diriku dan juga keluargaku.

Keluarga adalah mereka yang ingin melihatmu bahagia, mereka yang akan mendukung kebahagiaan dan cita-citamu. Dan mereka yang memahami isi hatimu. Keluarga bukanlah mereka yang menentang bahagiamu, juga bukan mereka yang lebih memikirkan pikiran orang lain dibandingkan perasaanmu, dan bukan pula mereka yang bangga karena berhasil mengedepankan egonya terhadapmu. 

Kehormatan dan martabat seseorang tidak melulu dinilai dengan materi, semua itu dinilai dari bagaimana cara seseorang memandang dan memperlakukan orang lain dari posisi mereka sekarang. 

Dan akhirnya aku memilih jalan lain untuk meniti kebahagiaan dan kehormatanku dengan cara yang jauh berbeda denganmu, dengan cara yang diajarkan oleh cintaku yang baru, dengan cara yang diridhoi olehNya...

After Patience Beautiful Things Await

By hanaumiya - 12 September 2016


Ikhlas adalah ketika kita menyerahkan segalanya pada ketentuan Allah.

Ikhlas adalah ketika kita berlapang dada pada apa yang terjadi dalam hidup ini karena kita percaya bahwa semua yang terjadi dalam hidup kita semata-mata karena izin dari Allah Tuhan semesta alam.

Ikhlas adalah ketika kita rela melepaskan sesuatu yang kita cintai karena kita percaya bahwa segala sesuatunya akan kembali kepada pemiliknya yakni Allah SWT.

Memang bukan hal yang mudah untuk dilakukan, namun belajar untuk bisa ikhlas adalah hal krusial yang harus dilakukan jika kita ingin menjalani hidup dengan tenang. Ibu saya pernah mengatakan "ikhlas adalah kunci ketenangan hidup".

Kita semua pasti pernah berada pada titik paling down dalam hidup ini. Titik down bagi setiap orang adalah relatif dan kita tidak bisa mengatakan bahwa downnya seseorang di titik tersebut adalah 'lebay' karena mungkin bagi kita itu adalah hal yang biasa tapi bagi orang lain justru adalah hal yang luar biasa. Bagi kita mungkin kejadian yang kita alami sangat menyedihkan tapi bagi orang lain justru itu hal yang biasa-biasa saja. Nah itulah kenapa saya katakan bahwa setiap orang memiliki titik down dalam hidupnya masing-masing yang tidak bisa kita samakan dengan diri kita sendiri, dengan kata lain cobalah melihat permasalahan orang lain dengan menggunakan kacamata mereka, ingat don't judge yaa (sudah saya tuliskan sebelumnya, hehe).

Sedikit cerita mengenai hidup saya, sejak kecil hingga kuliah dan bekerja saya merasa bahwa hidup saya selalu berjalan mulus. let say perjalanan pendidikan saya sejak sekolah dasar hingga saya kuliah dan hingga saya bekerja, semua berjalan seperti air yang mengalir. Saya masuk sekolah menengah islam dan sekolah menengah atas negeri hingga universitas negeri melalui jalur SPMB yang sebetulnya saya ikuti hanya asal-asalan, hingga saya mendapat pekerjaan pertama saya yang hanya berjarak waktu 2 minggu sejak perkuliahan saya berakhir di semester 8 universitas. Allah sangat menyayangiku memberikan jalan yang begitu mulus untuk saya, memang dalam semua prosesnya itu pasti ada masa up and down nya, namun sejauh itu saya merasa bahwa semua itu masih bisa diatasi dan masih dalam tahap yang wajar. 

Beberapa tahun lalu saya pernah berdiskusi dengan salah seorang teman mengenai "bagaimana cara menghadapi ujian dan supaya bisa keep tough dalam melewatinya". Sayapun menjawab bahwa sejujurnya saya tidak tahu ujian besar dari Allah itu seperti apa bentuknya, karena kalau boleh jujur selama hidup ini ujian terberat bagi saya adalah ketika Ayah saya dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. Itulah satu-satunya yang saya rasakan sebagai ujian hidup terberat pada masa itu, masa di mana saya merasa down, rapuh dan mungkin seperti separuh jiwa ini runtuh. Lalu bagaimana saya melewati semua itu? Saya katakan bahwa saya kembalikan kepada Allah, masa sulit itu menjadi turning point saya untuk mendekatkan diri pada Allah yang akhirnya membentuk saya seperti saat ini. Di situlah saya belajar untuk ikhlas, ikhlas dan ikhlas. Semakin ikhlas maka saya bisa menjalani hari-hari dengan semakin tenang, dengan ikhlas saya bisa memupuk prasangka baik pada Allah, dengan ikhlas saya bisa menjadi lebih positif dan kuat untuk menghadapi apa yang akan ada di depan. 

Hingga akhirnya sedikit demi sedikit saya berusaha memahami dan mengenali apa yang dimaksud dengan ujian dari Allah dan relevansinya dengan keikhlasan dan kesabaran. Bagi saya, ujian itu adalah jalan yang diberikan Allah untuk menguji tingkat kesabaran kita dan ikhlas adalah salah satu cara yang bisa digunakan agar kita bisa melewati ujian tersebut dan bisa menjalani hidup kedepannya dengan lebih tenang. Itulah yang kemudian saya aplikasikkan dalam menghadapi berbagai macam ujian sebagai bukti cinta Allah kepada saya di dunia ini.

Ujian adalah sarana pengasah kesabaran dan keikhlasan bagi diri kita, asalkan kita percaya bahwa rencana Allah selalu indah. Jika ujian itu membuat kita jatuh tersungkur, maka bersabarlah, cobalah merangkak, sambil berusaha ikhlas cobalah terus merambat, teruslah bersabar dan ikhlas hingga akhirnya bisa tetap berjalan meskipun tertatih, kuatkan kesabaran dan keikhlasan hingga kitapun bisa berdiri tegak dan bisa melangkah dengan kuat. Ketika sudah bisa melangkah dengan normal teruslah berjalan untuk menyambut rencana lain yang telah Allah persiapkan untuk kita, karena saya percaya bahwa akan ada kemudahan di balik kesukaran seperti janjiNya pada ayat berikut :

"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan" (QS.94:5)

"Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan" (QS.65:7)   

Mungkin ketika dalam keadaan normal sangatlah mudah bagi saya untuk menuliskan dan membicarakan tentang ini, tapi bagaimana ketika kita sedang berada di tengah badai ujian yang melanda, apakah kita masih akan ingat dengan semua konsep ini? 
Memang tidak mudah, tapi bagi saya cukuplah menghadirkan Allah dalam hati dalam kondisi apapun, ingatlah Allah dalam keadaan sesempit apapun, insyaallah kita pasti akan bisa mengendalikan diri agar bisa mengapikasikan ikhlas dan sabar dalam segala aspek hidup kita. Dan ketika kita mulai merasa lelah ingatlah selalu bahwa Allah akan memberikan kemudahan setelah semua kesulitan yang kita hadapi. Allahuma Amiin.

Weekend List – Bamed Skin Care

Kali ini saya akan berbagi pengalaman treatment wajah yang saya lakukan di Bamed Skin Care yang sedang famous seantero instagram beberapa tahun terakhir ini. Bamed Skin Care memiliki dua klinik di Jakarta yakni di Dharmawangsa Square Jakarta Selatan dan di Meruya Jakarta Barat. Bagi saya yang anak selatan, Bamed di Dharmawangsa Square tentu menjadi pilihan utama saya.

Sebetulnya saya sudah sejak tahun lalu melakukan treatment wajah dan menggunakan produk dari Bamed Skin Care ini, namun karena satu dan lain hal saya baru sempat menuliskan pengalaman saya sekarang.

Perkenalan saya dengan Bamed pada awalnya adalah hanya dari Instagram. Bermula ketika akhir tahun lalu kulit wajah saya yang selama ini sangat bersahabat tiba-tiba mulai muncul jerawat dalam jumlah yang sudah diambang batas wajar, awalnya saya masih mencoba menggunakan cara-cara alami karena saya sangat anti dengan yang namanya dokter kecantikan. Tidak berhasil kemudian saya beralih menggunakan beberapa produk ramah lingkungan seperti Body Shop dengan harapan itu akan menjadi penyelamat saya dan ternyata gagal. Setelah berusaha mencari informasi dan membaca testimoni pasien-pasien lain akhirnya saya menghubungi Bamed Dharmawangsa untuk membuat appointment dengan salah satu dokter yang pada hari itu praktik di jam yang saya inginkan, dan saat itu saya mendaftar dengan Dokter Mardiati Gandjardani.

Kesan pertama yang saya dapat pada saat itu adalah kesan homey ditambah dengan pelayanan yang sangat ramah, hanya saja saat itu tempatnya agak sedikit sempit. Setelah melakukan registrasi saya kemudian masuk ke ruangan untuk konsultasi dan tindakan. Fokus saya saat itu adalah untuk menyembuhkan jerawat dan menghilangkan bekasnya, kemudian Dokter Mardiati melakukan penyuntikan pada jerawat yang ada di wajah saya, rasanya cenut-cenut seperti digigt semut. Setelah itu dokter melakukan treatment Chemical Peeling pada wajah saya, treatment ini tidak memakan waktu lama, tidak seperti treatment Athena (akan saya jelaskan selanjutnya). Prosesnya dilakukan langsung oleh dokter karena menggunakan semacam cairan khusus, setelah selesai saya kemudian langsung membuat janji untuk konsultasi selajutnya. Dari dokter Mardiati saya dibekali beberapa jenis krim seperti peeling cream, sunscreen, acne cream, night cream serta cleanser yang harus saya pakai daily basis. Selesai treatment, saya melihat jerawat yang sebelumnya disuntik memerah dan sangat mengejutkan wajah saya kincloong sekali, sama sekali tidak menyangka bahwa hasil dari kunjungan pertama di Bamed bisa seperti ini, tujuan awal hanya ingin menghilangkan jerawat tapi ternyata dapat bonus wajah glowing dan cling seperti ini, benar-benar beyond my expectation :)

Ada beberapa hal yang membuat saya akhirnya jatuh hati melakukan treatment di Bamed, salah satunya adalah dokter memberikan contact pribadi mereka untuk bisa dihubungi apabila ada kondisi-kondisi yang memang ingin ditanyakan setelah dilakukannya treatment. Ditambah lagi semua cream yang diberikan oleh Bamed tidak membuat ketergantungan seperti yang saya takutkan sebelumnya, pernah satu ketika night cream saya habis dan saya belum sempat untuk konsultasi ataupun membeli lagi dan itu tidak berdampak apapun pada saya. Mungkin kondisi-kondisi seperti ini tergantung kondisi kulit masing-masing orang yaa, tapi Alhamdulillah kulit saya tidak menunjukkan reaksi apapun ketika berhenti menggunakan produk dari Bamed. Satu lagi yang saya suka, dokter Mardiati sangat informatif dan sangat ramah menghadapi saya yang banyak bertanya soal kondisi kulit saya ini, maklum ini pertama kalinya saya mempercayakan kulit saya untuk ditangani oleh dokter kulit ataupun dokter kecantikan. 


Microdermabrasi Athena

Kunjungan kedua saya lakukan sekitar 3 minggu sejak konsultasi pertama, dan kali ini saya konsultasi dengan dr. XXX karena kebetulan jadwal saya bentrok dengan jadwal dr. Mardiati yang sebelumnya sudah saya arrange. Tidak seperti sebelumnya ketika saya datang pada weekdays, kali ini saya mencoba datang pada hari Sabtu dan saya agak kaget karena ternyata hari sabtu Bamed sangat ramai pengunjung. Saya yang datang 1 jam lebih awal dari jadwal konsultasi harus menunggu di luar karena kursi tunggunya sudah lumayan penuh oleh antrian pasien-pasien yang lain. Sekitar 1,5 jam kemudian dokter XXX datang dan saya sebagai pasien nomor urut 1. 

Ketika masuk ke ruang konsultasi, saya langung diminta untuk berbaring agar dokter bisa memeriksa kondisi wajah saya, saya kemudian menjelaskan prihal bekas jerawat dan adanya beberapa buah jerawat yang ada di wajah dan sangat mengganggu. Kemudian dokter XXX langung melakukan tindakan suntik jerawat seperti yang sudah pernah saya jalankan pada kunjungan pertama sebelumnya. Setelah itu saya mengatakan bahwa saya ingin coba treatment athena dan  sayapun langsung dirujuk ke ruang treatment yang berbeda dengan ruang konsultasi dokter. Nah sebelumnya saya ingin berkomentar sedikit mengenai konsultasi saya dengan dokter kali ini, saya merasa kali ini saya tidak mendapat banyak informasi dari dokter karena kesan yang saya tangkap dokter XXX sangat terburu-buru dan menjawab pertanyaan saya dengan sekedarnya. Saya sama sekali tidak bermaksud untuk menjatuhkan siapapun di sini, tapi sebagai pasien yang bukan pertama kali melakukan treatment di sini saya tentunya akan membandingkan pelayanan yang saya terima hari ini dengan yang sebelumnya.

Kembali ke proses athena yaa..hehe. Setelah masuk ruangan treatment perawat menyiapkan alat semacam alat vacum kecil untuk treatment ini, kemudian proses athena pun dimulai, oleh sang perawat. Pada intinya treatment athena ini adalah proses pengangkatan kulit mati pada wajah, yang saya rasakan pada wajah adalah kulit saya terasa disedot kotorannya, perawatpun menyusuri seluruh wajah saya dengan alat tersebut, yang terasa adalah ketika alat tersebut di arahkan ke area hidung dimana banyak terdapat komedo, rasanya sangat menyenangkan.

Setelah  seluruh proses vakum wajah selesai, kemudian wajah akan diolesi oleh masker vitamin C. Nah dikarenakan hari itu sangat ramai, jadi setelah proses pemakaian masker wajah saya diminta untuk menunggu di area tunggu bagian dalam, karena ruang treatment akan digunakan untuk pasien lain. Sebetulnya bagi saya hal ini sangat tidak menyenangkan karena sangat awkward ketika harus keluar ruangan treatment dengan kondisi treatment belum selesai sepenuhnya. Namun saya berusaha memaklumi karena keterbatasan tempat yang memang tidak terlalu besar pada saat itu. Setelah masker kering perawat kemudian menghampiri saya untuk membersihkan sisa masker dan akhirnya semua tahapan treatment athena ini selesai. Kesan yang saya dapat dari treatment ini cukup memuaskan, komedo cukup terangkat meskipun belum semuanya, karena menurut perawat harus dilakukan beberapa kali athena untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Dari semua tahapan mungkin yang saya suka adalah bagian pemaskeran wajah menggunakan masker vitamin C, sangat mengasyikkan. 

Bagi saya yang sudah pernah mencoba Peeling di Bamed, mungkin after effect dari athena tidak sekinclong Peeling, tapi efek yang paling terasa adalah kulit wajah terasa ringan, halus dan tidak kusam seperti ketika baru datang. Oiya, sekedar informasi menurut sumber treatment Athena ini adalah treatment favorit lhoo di Bamed.

Beberapa waktu lalu saya sempat datang ke Bamed tidak untuk treatment melainkan hanya membeli cleanser saya yang kebetulan sudah habis, dan kini Bamed sudah expand ruangan lhoo, sangat nyaaman dan tetap terasa homey. Jadi kini tidak perlu khawatir lagi untuk menunggu antrian karena ruang tunggunya semakin banyak dan nyaman, jadi tidak sabar untuk next treatment, hehe..  

Berikut jadwal terbaru dokter-dokter di Bamed, saya ambil ini dari account Instagramnya Bamed Skin Care semoga bermanfaat.



Demikian sedikit sharing saya tentang pengalaman saya di skin care ini, semoga bermanfaat. Next akan saya tuliskan lagi mengenai treatment-treatment lainnya yang sudah saya coba. Happy reading! :)


Surat Kecil untuk Sahabatku di Langit

By hanaumiya - 4 September 2016

Sebuah kisah tentang persahabatan...

Tadi malam kamu kembali datang di mimpiku, menyapa, menanyakan kabar dan kita berbincang dengan singkat hingga kemudian kamu tersenyum dan pergi. 

Pagi ini, ketika sedang membereskan laci di kamar, aku menemukan beberapa foto kebersamaan kita sekian belas tahun yang lalu. Di foto itu, aku, kamu, dia dan satu lagi sahabat wanita kita tertawa lepas, saling merangkul, penuh kasih sayang, seperti wajah-wajah ABG kebanyakan yang tanpa beban, dan saat itu kamu masih bergitu sehat, begitu gempal, dan tertawa penuh kebahagiaan.

Seketika bulir air mata jatuh begitu saja, aku merindukanmu. aku merindukan kita yang dulu, merindukan kasih sayangmu yang begitu tulus, dan merindukan kamu yang selalu berusaha menyatukan kami semua di sini. Tapi kamu sudah pergi, meninggalkan aku dan kami semua. 

Sudah lama aku ingin menulisnya dan aku ingin menyapamu melalui tulisan ini.


Dear Reno, 

Apa kabarmu di sana? aku yakin kamu lebih bahagia di sana, aku yakin kamu sudah tidak merasakan sakit lagi seperti ketika kamu di sini. Aku yakin juga kalau kamu tidak kesepian di sana karena kamu pasti sudah bertemu dengan ibu dan nenek yang sangat kamu sayangi. 

Aku ingin meminta maaf karena tidak bisa mewujudkan keinginan terakhirmu di pertemuan terakhir kita dulu. Aku dan dia adalah sahabat terbaikmu, dan aku tau betapa kamu menyayangi kami dan ingin melihat kami bahagia. Kamu juga yang menjadi saksi betapa terjalnya hubungan yang kami jalani selama ini, hingga hari itu, ketika kami datang menjengukmu, kamu masih menanyakan dan mendoakan kami. Hingga hari ini masih terus terngiang satu kalimatmu "kalian kapan mau menikah? jangan lama-lama dong, gue mau ngeliat kalian menikah dan punya anak selagi gue masih hidup, gue mau jadi saksi kebahagiaan dua orang sahabat gue di dunia ini." 

Jujur saat itu aku tidak menganggap perkataan itu serius, aku hanya menganggap semua itu sebagai angin lalu. Hingga akhirnya sampai pada titik di mana aku menyadari bahwa aku tidak akan bisa mewujudkan semua keinginanmu. Ini bukan menyoal rasa, bukan juga menyoal hati, ini adalah mengenai takdir Allah. Mungkin kamu kecewa dengan keputusan yang aku ambil, tapi bukankah sebagai sahabat kamu akan ikut bahagia jika aku bahagia? Aku minta maaf untuk keputusan ini, aku minta maaf karena tidak bisa mewujudkan keinginanmu, tapi satu janjiku, aku janji untuk hidup bahagia dengan siapapun pendampingku kelak, dan dengan apapun yang akan aku jalani nanti.

Tahukah kamu, betapa aku hampir mundur dari keyakinanku karena kamu selalu datang di mimpiku dan menunjukkan ketidaksetujuanmu dengan jalan yang aku pilih, kamu hadir di mimpi begitu sering dengan berbagai cara yang menunjukkan bahwa kamu menentang semua ini. Dan jujur itu membuatku frustasi saat itu. Tapi aku tidak bisa mundur, dan aku memilih untuk menabrak semua pesan yang kamu bawa lewat mimpi itu. 

Kamu yang terbaik, seorang sahabat yang paling tulus yang pernah aku kenal, terima kasih sudah menjagaku selama ini, terima kasih untuk semua kasih sayang dan perhatianmu selama ini. Kamu akan menjadi salah seorang yang akan aku ceritakan kisahnya kelak pada anak-anakku, dan doa kami akan selalu mengiringi langkahmu di sana. You're gone, but not forgotten!