Health Issue
Travel
Thoughts
Review

Perks of Autumn in Gyeongju

By hanaumiya - 8 January 2024

 

Gyeongju, annyeong! 

Setelah 3 tahun berlalu akhirnya saya kembali ke sini, salah satu kota ternyaman dan tercantik di Korea, Gyeongju. Kunjungan pertama saya ke kota ini pada musim semi 2019, musim favorit untuk mengunjungi Gyeongju karena kota ini sedang cantik-cantiknya dengan begitu banyak spot untuk menikmati bunga Sakura yang sedang bermekaran; serta menikmati hujan Sakura seperti yang pernah saya tuliskan di sini

Setelah berhasil jatuh cinta pada musim semi di Gyeongju, pada trip kali ini saya memutuskan untuk kembali singgah dan bermain di kota ini untuk menikmati ambiance berbeda kala musim gugur. Perjalanan dari Seoul ke Gyeongju kami tempuh dengan menggunakan Express Bus seperti trip sebelumnya. Setibanya di Express Bus Terminal Gyeongju, kami langsung ke tourist information center dan menunggu taxi untuk membawa kami ke Hanok house tempat kami kami tinggal selama 3 hari kedepan.

Ternyata Gyeongju tampak tak berubah, tetap indah, tetap ramah dan tetap menyenangkan.  Kegiatan yang kami lakukan di Gyeongju juga tidak begitu berbeda, namun saya tetap merasakan sensasi yang berbeda dari setiap hal yang kami lakukan di sini. 

  • Perks of staying in Hanok.
    Traveling ke Gyeongju tidak lengkap rasanya jika tidak merasakan sensasi bermalam di Hanok house, dan kali ini kami memutuskan untuk menginap di Hwangnamgwan Hanok House yang yang berlokasi dekat dari Hwanglidangil area (salah satu hype place di Gyeongju). Sama seperti Hanok house pada umumnya dengan mengusung tidur di atas Futon yang terdiri dari alas tidur yang agak tebal, selimut serta bantal untuk kepala. 

    Hanok house di Hwangnamgwan ini konsepnya adalah "guesthouse" (properti yang dijadikan sebagai penginapan) dengan konsep mirip seperti hotel di mana terdapat receptionist 24 jam serta amenities yang di-refill dan diganti setiap hari. Ini berbeda dengan Hanok house yang sempat saya gunakan pada trip sebelumnya yang mengusung tema "homestay"di mana dalam satu area terdapat beberapa Hanok house dan di mana owner penginapan juga tinggal di area tsb.

    Meskipun menyenangkan, bermalam di Hanok house tetap ada kelemahannya, terutama bagi saya dan sahabat saya, Lia yang suka mengobrol dan bercanda. Dikarenakan partisi antar ruangan hanya berupa kayu-kayu dan kertas, dan jarak antara satu ruangan dengan ruangan sangat berdekatan, sehingga suara berisik tentu akan mengganggu pengunjung lainnya. Kamipun sempat ditegur di malam kedua kami di sana, karena kami melakukan video call dengan salah satu sahabat kami di Jakarta sambil tertawa-tawa. Dan kami berkesimpulan bahwa, tinggal di Hanok house untuk travelling tidak terlalu cocok, cukup hanya untuk merasakan pengalaman saja, dan bukan untuk ditinggali lama ataupun berkali-kali. Hehehe...

    Foto Hanok House pada sore hari
    Kedua foto ini diambil tepat sebelum gelap ketika kami tiba di gyeongju


  • Biking around historical sites.
    Musim semi sebelumnya, saya bersepeda sambil menikmati suasana Gyeongju di sekitaran Cheomseongdae di bawah rintikan hujan a.k.a gerimis tipis yang membuat suhu drop seketika, serta langit cloudy yang membuat hasil tangkapan kamera menjadi kurang sempurna. Namun kali ini, kami bersepeda di tengah langit yang sangat amat cerah di pagi hari dengan suhu yang cukup hangat sekitar 10 derajat celcius. Kami bersepeda mengitari inner side of Cheomseongdae area yang masih cukup sepi, hanya ada beberapa Halmeoni dan Harabeoji yang sedang berjalan pagi mengitari simbol kota Gyeongju tersebut. 

    Setelah bersepeda beberapa putaran serta mengambil beberapa foto, tiba-tiba kami didatangi oleh seorang petugas wisata yang meminta kami untuk tidak bersepeda di
    inner side Cheomseongdae dikarenakan area tersebut hanya untuk pejalan kaki. Kami kemudian bergegas menuntun sepeda kami dan melanjutkan bersepeda di area luar untuk menikmati silver grass di sisi kiri Cheomseongdae yang ternyata tak kalah cantik.

    Pada sore hari menjelang malam, kami kembali mengunjungi Cheomseongdae untuk menyaksikan penampakan observatorium tsb pada malam hari yang katanya tak kalah cantik. Kami duduk-duduk sambil menikmati berubahnya warna langit dari biru menjadi jingga hingga berakhir gelap. Bertahan di depan Cheomseongdae dengan suhu udara yang begitu dingin hingga mencapai ~4 derajat celcius nyatanya tak menciutkan nyali kami untuk menunggu hingga semua lampu dan pencahayaan di area tersebut menyala sempurna. Dan hasilnya, sungguh tak mengecewakan, Cheomseongdae area pada malam hari ternyata memiliki pesonanya sendiri. Terlihat anggun, misterius dan magical. Kamipun menyempatkan diri berfoto di depannya sebelum akhirnya memutuskan untuk segera kembali ke hotel karena angin dingin yang tak henti-hentinya menampar wajah kami malam itu. 
    Silver grass around Cheomseongdae area

Morning stroll at Cheomseongdae
  • Enjoying Night in Hwanglidangil-ro
    Di sepanjang area ini, berjajar berbagai macam restaurant, cafe dan stall makanan dan minuman mulai dari Korean food hingga western food. Tak heran area ini disebut sebagai daerah hype untuk hangout di Gyeongju. Setiap cafe dan restaurant di sana memiliki konsep yang cantik dan unik sehingga memiliki daya tarik tersendiri bagi mereka yang suka berfoto dan mengabadikan momen di berbagai cafe tsb. 

  • What to eat in Gyeongju?
    Semua tentang Gyeongju sangatlah menarik, hanya saja dari dua kali trip saya ke Gyeongju saya masih belum menemukan makanan yang cukup berkesan baik di lidah maupun di hati, hehee.. Sempat satu kali kami mencoba local restaurant dengan rating yang sangat tinggi di Navermap, namun berakhir 2 porsi Kongguksu (soy bean noodle) tsb mubazir tak termakan sama sekali. Awalnya kami tidak tahu kalau itu adalah soy bean noodle, bahkan saya sama sekali tidak tahu bahwa ada makanan itu di Korea (ketahuan deh knowledge tentang K-foodnya masih kurang, hehe).

    Setibanya di lokasi (yang tidak jauh dari Cheomseongdae), kami melihat antrian yang cukup panjang hingga waiting list. Saat itu kami masih yakin bahwa "makanan ini pasti enak", setelah duduk di meja ternyata semua menu disajikan in Hangeul dan tidak ada gambar. Lalu kami memesan 2 porsi menu yang berbeda yang merupakan favorit di restoran tsb. Setelah hidangan datang, tersaji seonggok mie dengan kuah soy bean yang sangat kental dan beraroma kuat. Saya dan Lia sontak berpandangan, kami berdua tidak mengira makanan seperti ini yang datang. Dengan muka hopeless, kami mulai mengaduk hidangan tsb, mencoba Kongguksu tsb, lalu menambahkan beberapa bahan seperti garam, kimchi dan lada dengan harapan setelah percampuran berbagai rasa tsb kami akhirnya bisa memakan si Kongguksu itu. Namun apa daya, suapan kedua saya mengibarkan bendera putih dan give up dengan hidangan ini.

    Kami kemudian memanggil pelayan di sana dan menanyakan apakah ada menu normal seperti kimchi jjigae untuk lunch time, dan Alhamdulillah ternyata restaurant tsb juga menjual jjigae (tapi kenapaaa tidak muncul di menu??? hehehe...) dan berakhir kami memesan kimchi jjigae set dengan ikan goreng sebagai main dishnya. Ini merupakan highlight dari ke-zonk-an kuliner kami selama trip kali ini, yang lumayan menyebalkan, tapi berakhir kami tertawakan sebagai bagian dari pengalaman. Lesson learntnya adalah jangan terlalu percaya dengan rating di Navermap, karena selera makanan bagi warga local belum tentu sama dengan selera kita sebagai tourist.

Anyway, good bye Gyeongju! See you when I see you...


Sunset view






How to Apply Multiple Visa South Korea

By hanaumiya - 12 November 2023

Annyeong Chingudeul!

Ada ngga sih yang merasa kalau travelling ke Korea Selatan itu cukup satu kali saja? Hmm.... kalau saya pribadi rasanya dua kalipun akan tetap terasa kurang, hehe.. Itulah yang kemudian membuat saya memutuskan untuk apply Multiple Visa Korea Selatan. 

Jika kamu ingin mengajukan multiple entry visa ini, pastikan terlebih dahulu kalau kamu memenuhi salah satu dari persyaratan berikut: 

  • Pernah mengunjungi Korea Selatan minimum 1 kali
  • Bagi tour guide dalam 2 tahun minimum sudah 1 kali mengunjungi Korea Selatan
  • Pegawai Negeri Sipil
  • Lulus dari sekolah/ universitas dari Korea Selatan (harus dibuktikan dengan ijasah)
  • Suami/ istri dari WN Korea Selatan yang berdomisili di Indonesia 
  • Suami/ istri dan anak yang merupakan pemegang Multiple Visa Korea Selatan

Jika kamu memenuhi salah satu dari persyaratan di atas, next step kamu harus menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pengajuan tsb. Sebetulnya persyaratan untuk pengajuan multiple entry visa ini tidak terlalu sulit, secara garis besar semua dokumen yang diperlukan mirip dengan pengajuan single entry visa, dokumen yang harus disiapkan sebagai berikut:

  1. Formulir Pengajuan Visa (Multiple Visa C-3-9). 
    Dokumen ini dapat di-download di website ini atau kamu bisa mengisinya langsung di tempat karena disana sudah disiapkan form yang sudah diprint dan dapat kamu gunakan untuk pengisian data pengajuan visa kalian. 
  2. Pas Photo dengan background putih ukuran 3.5x4.5cm (6 bulan terakhir)
  3. Original paspor yang masih berlaku 
  4. Copy paspor yang masih berlaku (halaman depan dan halaman ttd)
  5. Original passport lama 
  6. Copy paspor lama beserta visa Korea sebelumnya (jika ada) dan visa lainnya/ immigration stamp dari kunjungan ke negara-negara sebelumnya
  7. Copy ID Card (KTP)
  8. Copy Kartu Keluarga 
  9. Copy SPT terupdate
  10. Reference letter dari perusahaan (untuk employee) atau surat keterangan dari suami/orang tua.
Jika pada pengajuan single entry visa masih diperlukan bank statement, maka pada saat pengajuan multiple entry visa ini dokumen tsb tidak lagi diperlukan. Pada saat pengajuan tsb, sebetulnya saya sudah menyiapkan bank statement seperti saat pengajuan single entry visa, namun dokumen tsb dikembalikan oleh petugas di KVAC. So, buat teman-teman yang mau apply multiple visa ini, bank statement tidak perlu disiapkan lagi yaa..

Detail Multiple Visa: 
  • Jenis visa : Multiple Visa C-3-9
  • Biaya : IDR 1,626,000 (as of Mar'23)
  • Masa berlaku : 5 tahun dengan masa izin tinggal 30 hari
  • Lama Proses : 3-6 hari kerja

Setelah proses pendaftaran selesai dan melakukan pembayaran, kita cukup menunggu 3-6 hari hingga visa selesai diproses. Dalam proses ini, KVAC akan mengirimkan notifikasi via SMS terkait status terupdate atas pengajuan visa tsb. Setelah status pengajuan sudah disetujui, kita cukup datang ke KVAC sesuai jadwal pengambilan visa di bawah. Sebagai informasi, visa Korea saat ini hanya berbentuk lembaran kertas yang dapat kita print sendiri dan dapat kita download kembali kapanpun dibutuhkan. Status pengajuan dan download Visa Grant Notice dapat dilakukan dengan cara sbb:
  1. Masuk ke link www.visa.go.kr
  2. Pilih "Check Application Status and Print"
  3. Pilih "Diplomatic Office"
  4. Input:
    - Nama sesuai paspor (nama belakang diikuti nama depan)
    - Tanggal Lahir 
    - Nomor paspor
  5. Klik "Search", kemudian disana akan muncul status visa dan "certificate" button yang dapat diklik untuk mengunduh visa yang telah approved. 
Selain itu, jika masa berlaku paspor kamu sudah habis sedangkan masa berlaku visa masih valid, kamu dapat melakukan update Multiple Visa ke paspor baru dengan cara sbb:
  1. Masuk ke link https://visa.go.kr/
  2. Pilih "Application" lalu "Change of Passport Information"
  3. Input:
    - Nama sesuai paspor (nama belakang diikuti nama depan)
    - Tanggal Lahir
    - Nomor visa
    - Nomor paspor lama
  4. Pilih "Register"
  5. Isi data diri dan scan passport (file PDF size max 2MB)
  6. Tunggu sekitar 7 hari kerja
  7. Cek status visa grant notice secara berkala dengan menggunakan data paspor baru.
Kalau teman-teman ada pertanyaan lebih lanjut bisa menghubungi contact di bawah ya:
Korea Visa Application Center (KVAC) details:
Email                    : info@visaforkorea-in.com
Call center            : 021-3950 4000 (ext.1 atau 2)
Whatsapp chat      : 08111214001
Operating hour.     : 09.00AM-17.00PM (close on weekend and public holiday
Address               : Lotte Shopping Avenue 5F-05A, Ciputra World 1. Jalan Prof. Dr. Satrio kav 3-5,         Kuningan, Jakarta Selatan 


Semoga informasi ini bermanfaat yaa.. 
See you!
  •   

It's all about conversation after all

By hanaumiya - 21 October 2022


Pernah terpikir ngga sih? Apa yang membuat satu individu dengan individu lainnya, baik itu dalam konteks pertemanan, persahabatan, pacaran atau bahkan pernikahan bisa terjalin hubungan yang secocok itu alias klop banget? Seakan tidak habis bahan pembicaraan, atau bahkan topik sederhana bisa dibahas dan dikuliti hingga menjelma menjadi topik bermakna dengan berbagai insight.

Semua itu adalah tentang mengobrol. 

Yasss, mengobrol bisa dilakukan dengan siapa saja, kapan saja dan dengan topik apapun. Mulai dari topik tentang kehidupan sehari-hari, tentang mimpi dan rencana masa depan, berita/ kejadian yang sedang trending saat ini atau bahkan sekedar percakapan receh ngalor-ngidul yang entah dimulai dari mana hingga tanpa disadari sudah menghabiskan menit-demi-menit hingga jam-demi-jam dengan begitu cepatnya.

Sebagai individu, kita cenderung berteman dengan orang-orang yang satu frekuensi dengan diri kita termasuk dalam hal obrolan. Jika sudah tidak nyambung dalam mengobrol bagaimana mungkin kita bisa menjalin hubungan pertemanan/ persahabatan yang bertahan lama toh?

Sama halnya dengan menjalin suatu hubungan, semua dimulai dengan kecocokan obrolan, komunikasi dan berakhir pula dengan obrolan itu sendiri.

Perjalanan 8 jam di dalam mobil akan terasa begitu cepat dan menyenangkan jika kita bersama dengan orang yang nyaman dan sefrekuensi termasuk dalam hal obrolan. Namun sebaliknya, perjalanan itu bisa terasa begitu lama jika kita terjebak dengan orang yang tidak tepat. 

Mengobrol bukan hanya perkara quantity, tapi lebih kepada quality. Quantity mengobrol yang banyak tidak lantas berarti mereka memiliki komunikasi yang baik, yang terpenting adalah kualitas dari obrolan itu sendiri. Dalam suatu relationship, kita pasti melakukan komunikasi dengan pasangan kita, namun pertanyaannya kemudian adalah "Do you both really talked or just doing casual conversation?"

Karena tidak sedikit pasangan yang merasa memiliki komunikasi yang baik dan lancar dengan pasangannya, tapi ternyata di balik itu mereka tidak menyadari bahwa komunikasi yang lancar tidak serta-merta berarti memiliki kualitas yang baik. Ketika muncul problem maka perlu dibicarakan, setelah dibicarakan maka perlu dicari solusinya. Namun apakah semua semudah itu? 

Nyatanya tidak, ada yang memilih untuk sama-sama diam karena tidak ingin berdebat lebih lanjut dan menghabiskan energi. Ada juga pasangan yang memilih untuk terus membahas problem tersebut hingga terpecahkan ujung permasalahannya dan mencari solusi sampai selesai. Namun ada juga yang memilih untuk mengalah dan mengikuti saja apa yang diinginkan oleh pasangannya agar perdebatan itu selesai, meskipun semua itu hanya akan menumpuk dan menggunung hingga menjadi bumerang suatu saat nanti. 

Komunikasi adalah tentang dua pihak, tentang kebutuhan keduanya, tentang pendapat dan persepsi keduanya, serta yang terpenting adalah tentang tujuan akhir dari keduanya. Tidak ada pihak yang kalah atau menang dalam sebuah komunikasi, yang ada hanyalah tercapainya tujuan bersama. Ketika itu bisa diraih, maka bisa dikatakan bahwa pasangan tersebut berhasil berkomunikasi.  

Mengobrol bukan perkara siapa yang lebih berpengetahuan, bukan pula tentang siapa yang lebih hebat. Mengobrol sejatinya adalah tentang bertukar rasa, kesan dan pemikiran tentang suatu hal, baik itu tentang topik berbobot ataupun hanya sekedar guyonan tanpa makna. Sederhana mungkin, namun fungsinya bagai perekat antar hubungan, penyambung antar perbedaan, serta penetral antar kesenjangan. 




Long Time No Sea You…

By hanaumiya - 3 July 2022


Tiga tahun sudah sejak terakhir kali kaki ini menjejakkan diri di pasir pantai. Menikmati semilir angin, suara deburan ombak serta aroma khas laut yang sangat menentramkan hingga membuat rasa rindu ini menguap.

The Story Behind Masta Kimchi

By hanaumiya - 21 August 2021


Setelah tiga tahun lebih my baby brand berdiri, hari ini saya memutuskan untuk menuliskan sedikit tentang kelahiran Masta Kimchi_brand hasil kolaborasi dengan salah satu sahabat-rasa-sister yang juga menjadi saksi perjalanan hidup saya selama hampir dua puluh tahun terakhir. Niken, dia pasti tertawa membaca narasi yang menggelitik ini, hehe...

Bisnis rumahan dengan mengusung Kimchi sebagai produksi utama ini kami mulai pada tahun 2018. Meskipun kami berdua adalah pecinta makanan Korea terutama Kimchi, namun tidak pernah terbersit sebelumnya bahwa makanan favorit kami selama ini bisa menjadi ladang bisnis kecil-kecilan. 

Suatu pagi, Niken menemani saya untuk nge-gym di Fitness First Grand Indonesia. Dengan kreatifnya dia membawakan saya bekal sekotak Korean Fried Chicken dengan Korean Sauce dan seporsi kimchi buatannya. Berawal dari sana, kemudian kami mengatur jadwal untuk produksi kimchi sekedar untuk konsumsi pribadi. Produksi pertama kami lakukan dengan hanya menggunakan 3 Kg sawi putih sebagai percobaan. Dalam perjalanannya, bongkar-pasang resep dan bahan berkali-kali terjadi. Kami kemudian mencoba memberikan kimchi tersebut kepada teman-teman terdekat kami, dan di luar dugaan ternyata responnya cukup bagus dan mereka menyukainya. 

Produksi kedua, lagi-lagi masih demi kecukupan stok kimchi pribadi, namun sudah ada satu-dua teman yang turut memesan dengan slogan "sekalian produksi ngga apa-apa deh kalau ada yang mau ikut memesan". Hingga akhirnya kami memberanikan diri untuk membuka batch pertama Pre-Order Masta Kimchi di bulan Januari 2018. Respon yang kami terima lumayan bagus, meskipun mayoritas berasal dari teman-teman kantor dan teman main kami. 

Kami berdua suka menulis blog dan banyak waktu kami habiskan untuk blogging time di berbagai cafe di Jakarta. Blogging time bagi kami tidak berarti kami larut seharian dalam laptop masing-masing, kami juga menjadikan momen ini untuk berdiskusi, berdialog juga mengembangkan ide-ide baik untuk tulisan kami hingga urusan bisnis. Dan dari sanalah kemudian kami mematangkan konsep Masta Kimchi dari yang awalnya hanya untuk konsumsi pribadi menjadi lebih profesional hingga eksistensi Masta Kimchi hingga hari ini.

Kami berusaha menjaga nama brand ini, meskipun tawaran untuk reseller silih berganti berdatangan, namun kami bertahan untuk tetap menjualnya sendiri. Proses produksi pun kami lakukan dengan mata dan tangan kami sendiri meskipun tetap disupport oleh bala-bantuan yang bekerja dengan standar dan pengawasan ketat dari kami. Usaha kecil-kecilan inipun bertahan hingga saat ini, dengan pelanggan setia yang berdatangan tidak hanya dari Jakarta tapi sampai ke Palembang, Riau, Batam, Kalimantan dan yang terjauh ke Sulawesi dan juga Bali. 

Setelah berjalan dua tahun, kami memutuskan untuk melakukan trip bersama ke Korea Selatan yang dengan bangganya adalah dibiayai oleh Masta Kimchi. Yeah, tujuan utama kami ke Korea adalah untuk menikmati Sakura dan kuliner, dan benar saja itulah cara kami menghabiskan sebagian besar waktu kami selama di Seoul dan Gyeongju, melihat Sakura-makan-repeat, hehehe... Yang lucu adalah, setiap kali kami menikmati suatu makanan/ jajanan, kami tidak berhentinya mengomentari dan mereview makanan tersebut sambil menyebutkan bahan-bahan dan bumbu yang ada di dalam makanan tersebut (semacam Gordon Ramsay mengomentari masakan peserta MasterChef Amerika, hehehe)

Sebagian jajanan kami selama di Korea, selebihnya sudah langsung masuk ke perut sebelum sempat difoto :)

Jajanan terbaik selama di Seoul

Sebelum ke Korea, kami sudah cukup sering memasak snack Korea seperti Teokpokki dan Odeng; dan dalam perjalanan kami di Korea saat itu, kami mencoba berbagai macam versi dari jajanan tersebut hingga akhirnya secara tidak sengaja kami menemukan satu snack corner yang membuat kami jatuh cinta dengan rasa otentiknya. Kami mencerna semua detail dari snack tersebut, mulai dari tekstur, rasa serta aftertaste yang kemudian menyisakan kenangan tersendiri bagi kami. 

Sekembalinya dari Korea, kami mencoba menduplikasi snack tersebut sekedar untuk menghilangkan kerinduan kami pada Korea. Dan seperti biasa, berkali-kali bongkar pasang resep kami lakukan hingga akhirnya menemukan resep yang pas yang kami yakini sudah mirip dengan rasa yang kami makan di snack corner Korea tersebut. Siapa sangka, resep rumahan itupun kemudian berhasil membuat kami meluncurkan produk jajanan Korea dengan brand Masta Food, yang masih berada di naungan Masta Kimchi. 

Masta Food sendiri menjual jajanan Korea ready-to-cook seperti Teokpokki, Spicy Odeng and Odeng Soup. Meskipun awalnya kami hanya menyasar existing konsumen dari Masta Kimchi, namun di luar dugaan ternyata Masta Food juga memiliki base konsumen tersendiri hingga hari ini dan membuat kami, kedua owner merasa lebih bersemangat dan tertantang untuk terus memberikan yang terbaik dari setiap hasil produksi kami. 

Masta Kimchi dan Masta Food terlahir dari kecintaan kepada kimchi dan makanan Korea, sehingga setiap proses produksinya pun kami lakukan dengan penuh cinta. Seraya membesarkan anak, kami membangun dan mengembangkan brand ini dengan penuh cinta kasih, termasuk cara kami menjalin hubungan dengan para konsumen. Kami percaya bahwa sebuah brand bisa bertahan tidak hanya karena kualitas dan harga, tapi juga tentang pelayanan serta hubungan baik yang dijalin dengan para konsumen.

Produk Masta Food

Menjalani usaha kecil-kecilan sambil menjalankan pekerjaan masing-masing tentu memiliki tantangan yang tidak sedikit, ditambah lagi drama perbedaan pendapat hingga cek-cok karena berbagai masalah serta pergulatan hormon para wanita pun tak bisa dihindari. Namun, kini kami menyadari bahwa Masta Kimchi justru berhasil mempererat persahabatan yang telah terjalin lebih dari 20 tahun ini. 

Di akhir tulisan ini, saya ingin berterima kasih kepada Niken, partner saya yang sudah sangat luar biasa menghadapi saya, yang telah bersama-sama berjuang hingga hari di mana tulisan ini dipublikasi dan hingga kedepannya, juga kepada para orang-orang terkasih serta konsumen yang telah mempercayai dan mendukung produk baik dari Masta Kimchi maupun Masta Food. Terima kasih untuk cinta yang begitu besar kepada kami.. 

Masta Kimchi love you ALL.... 

Berawal dari berbagai sesi blogging di berbagai sisi Jakarta, hingga menghasilkan our babybrand :)




Yuk Join di Kegiatan Volunteer ini!

By hanaumiya - 2 May 2021

Selamat Hari Pendidikan Nasional...

Setiap tanggal 2 Mei, bangsa Indonesia secara rutin memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), tanggal ini dipilih oleh pemerintah Indonesia untuk memperingati hari kelahiran Bapak Pendidikan Indonesia yakni Ki Hajar Dewantara.

Membicarakan pendidikan tentu tidak ada habisnya jika ingin dibahas dari berbagai aspek. Saat ini, negara kita masih berproses untuk mewujudkan merdeka belajar dan pendidikan berkualitas bagi setiap warga negaranya. Kita mungkin tahu bahwa di negara ini, pendidikan atau bahkan pendidikan yang berkualitas belum sepenuhnya menjadi hak bagi semua orang. Meskipun bantuan dan dukungan dari pemerintah pusat sudah banyak diberikan, namun tidak bisa dipungkiri bahwa pendidikan, khususnya pendidikan tinggi masih bisa dikategorikan sebagai suatu privilege bagi sebagian orang dan hanya menjadi angan-angan bagi sebagian lainnya. 

Menjadi seorang pengajar sejatinya bukan hanya tugas bagi mereka yang berprofesi sebagai guru. Bagi seorang profesional, kita pun juga memiliki kesempatan untuk memberikan kontribusi terbaik kita dalam dunia pendidikan, salah satunya adalah melalui kegiatan volunteer di bidang ini. 

Dalam rangka Hardiknas tahun ini, saya akan menuliskan beberapa kegiatan sukarelawan yang bergerak di dunia pendidikan berdasarkan sedikit pengalaman yang sudah saya alami. Tulisan ini ditujukan bagi teman-teman pekerja profesional atau siapapun yang mungkin memiliki ketertarikan atau passion untuk mengajar, namun kesulitan untuk menemukan wadah untuk menyalurkan minat tersebut. Diharapkan tulisan ini mungkin bisa memberikan sedikit insight dan bisa menjadi pilihan bagi teman-teman semua. 

  1. Yayasan Pemimpin Anak Bangsa (YPAB)

    Merupakan sebuah organisasi non-profit yang menyediakan pendidikan kesetaraan (non-formal) melalui sebuah PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat), program Paket A (Setara SD), Paket B (Setara SMP), dan Paket C (Setara SMA). Yayasan ini diperuntukkan khusus bagi masyarakat putus sekolah dari berbagai jenjang dan latar belakang untuk mendapatkan pendidikan berkualitas yang tentunya juga dapat bersaing dengan pendidikan formal (mengutip dari laman ypab.org)

    Mungkin banyak yang awam dengan istilah pendidikan kesetaraan (Paket A,B,C), begitupun saya sebelum bergabung dengan YPAB. Pendidikan kesetaraan merupakan pendidikan non-formal yang ditujukan kepada warga negara yang tidak berkesempatan untuk mengenyam pendidikan formal di sekolah yang dibagi menjadi 3 level, seperti yang dijelaskan di atas. Nah di YPAB inilah mereka yang tidak berkesempatan itu diberikan kesempatan untuk mengejar ketertinggalan mereka untuk menyelesaikan pendidikan baik dari level sekolah dasar hingga sekolah menengah atas.

    Peserta didik di YPAB sangatlah beragam, mereka datang dari berbagai latar belakang, ras, usia, agama serta profesi. Namun perbedaan itu tidaklah menjadi halangan, bahkan justru menjadi ladang pembelajaran untuk bertoleransi dan menjunjung keberagaman tersebut. Yang paling membuat bahagia dan bangga sejak bergabung dengan YPAB adalah ketika kami mendapat kabar bahwa peserta didik kami berhasil melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, seperti ke jenjang universitas, dan yang lebih membanggakan lagi tidak sedikit peserta didik yang berhasil masuk universitas negeri serta mendapat beasiswa. Kebahagiaan itu tidak bisa digambarkan dengan kata-kata dan membuat kami segenap relawan tutor semakin bersemangat untuk memberikan yang terbaik untuk yayasan ini, untuk para peserta didik kami.

    Menjadi tutor di YAPB dibutuhkan komitmen jangka panjang, karena setiap awal semester baru setiap tutor akan dimintai komitmen kesediaan mengajar untuk satu semester ke depan. Pada saat itu jadwal mengajar sudah diplot penuh untuk satu semester baik untuk mata pelajaran dan juga tutor pengajar seperti halnya jadwal sekolah, yang membedakan adalah kelas YPAB hanya berlangsung selama hari Sabtu dan Minggu.

    Bagi teman-teman yang ingin bergabung atau ingin tahu lebih banyak tentang YPAB, dapat mengakses web dan media sosial official di bawah.
    Web: ypab.org
    Instagram : ypab_id


  2. Kelas Inspirasi

    Kelas Inspirasi (KI) merupakan sebuah kegiatan berbasis kerelawanan yang mewadahi pada pekerja profesional dari berbagai latar belakang dan profesi untuk turut berkontribusi bagi pendidikan di Indonesia. Melalui kegiatan ini, para pekerja profesional dari berbagai latar belakang pendidikan dan profesi ditugaskan untuk mengambil cuti selama satu hari secara serentak untuk mengunjungi dan mengajar di sekolah dasar (SD), yang kemudian disebut sebagai Hari Inspirasi. Sekolah dasar yang dituju biasanya adalah sekolah dasar yang berada di pinggir kota baik di Jakarta, pulau Jawa dan di berbagai pulau di Indonesia.

    Pada Hari Inspirasi tersebut, para profesional berbagi kepada siswa-siswa SD tentang profesi yang mereka geluti dan tidak jarang sharing session tersebut diisi dengan role play untuk membuat para siswa menjadi lebih memahami profesi tersebut. Jika selama ini profesi yang diketahui oleh para siswa SD terbatas pada profesi dokter, perawat, pramugari, pilot dan polisi; maka dengan adanya Hari Inspirasi ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan mereka tentang profesi-profesi yang ada dan menjadi penyemangat bagi mereka untuk mengejar mimpi-mimpi tersebut.

    Di Kelas Inspirasi para relawan hanya perlu menyiapkan waktu sekitar 1-2 minggu hingga terlaksananya Hari Inspirasi. KI tidak mengharuskan komitmen jangka panjang dan berkelanjutan dalam kegiatannya. Jika kita sudah mengikuti satu rangkaian KI di satu daerah, kita juga masih bisa untuk mengikuti KI yang diselenggarakan di daerah lainnya. Perkenalan saya dengan KI dimulai dari KI Depok, hingga berlanjut ke KI Lombok di tahun 2018 lalu, saya juga sempat mendaftar untuk KI Kaimana, Papua; namun setelah mengikuti serangkaian persiapan jarak jauh dari Jakarta namun Qadarullah saya masih belum bisa berangkat untuk mengikuti puncak kegiatan pada Hari Inspirasi di Kaimana.

    KI merupakan kegiatan volunteer pertama yang saya ikuti, yang kemudian mempertemukan saya dengan orang-orang hebat serta memperkenalkan saya dengan kegiatan volunteer lainnya. Jadi jika teman-teman ingin mulai mencoba terjun ke dunia volunteer mungkin KI bisa menjadi salah satu pilihan untuk memulainya.

    web: kelasinspirasi.org
    Instagram: kelas.inspirasi.id



  3. Ruang Berbagi Ilmu (RuBI)

    RuBI merupakan gerakan kerelawanan yang mengajak masyarakat dari berbagai latar belakang untuk terjun dalam usaha peningkatan kualitas penggerak pendidikan di seluruh Indonesia (mengutip laman ruangberbagiilmu.com). 

    Jika pada Kelas Inspirasi (KI) para relawan turun untuk memberikan pengetahuan kepada para siswa sekolah dasar, maka pada Ruang Berbagi Ilmu para relawan justru dipersiapkan untuk disebar ke berbagai daerah/ pelosok daerah/ pulau untuk memberikan pelatihan kepada pendidik atau guru-guru di sekolah tersebut. Sejalan dengan tujuan RuBI untuk menyelenggarakan pelatihan dengan Training for Trainers (TFT) demi meningkatkan kualitas tenaga pendidik di Indonesia, para relawan dibekali dengan ilmu dan pengetahuan sesuai dengan materi-materi yang sudah dipilih untuk kemudian dibawakan ketika pelaksanaan RuBI di daerah-daerah tersebut.

    Rangkaian kegiatan pada RuBI jauh lebih intens karena para relawan perlu menyiapkan materi dan mendiskusikannya dalam kelompok untuk setiap materi yang akan disampaikan kelak, selain itu kegiatan ini biasanya dilakukan dalam beberapa hari di daerah yang dipilih.

    web: ruangberbagiilmu.com

Demikian beberapa kegiatan berbasis kesukarelawanan di bidang pendidikan yang dapat saya share, selain ketiga kegiatan di atas tentu di luaran sana masih banyak lagi kegiatan kesukarelawan yang dapat teman-teman ikuti sesuai minat dan ketertarikan teman-teman. Apa yang saya tuliskan di atas hanya berdasarkan pengalaman dan pengetahuan saya selama mengikuti kegiatan tersebut, sampai jumpa di tulisan selanjutnya!

What is Self Love?

By hanaumiya - 2 January 2021


Seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran akan kesehatan mental, kini banyak orang yang sudah mulai berusaha mengenali diri mereka sendiri, berusaha masuk ke dalam diri untuk mendiagnosis rasa yang mereka rasakan, juga berusaha mengenali emosi yang muncul dalam diri masing-masing. Semua itu adalah langkah awal yang dapat dilakukan seseorang dalam rangka menyehatkan kembali kondisi mental kita yang mungkin selama ini belum pernah terjamah.

Bermula dari hal itu, kemudian munculah terminasi self-love yang belakangan banyak digaungkan dan juga dijadikan sebagai titik awal untuk menjaga kesehatan mental. Jadi sebetulnya self-love itu apa sih?

Ketika kamu sulit mengatakan tidak pada orang lain
Ketika kamu lebih memikirkan emosi orang lain daripada emosi sendiri
Ketika kamu menerima dan terintimidasi dengan penilaian buruk orang lain terhadapmu
Ketika kamu tidak bisa mencintai dirimu apa adanya
Ketika kamu tidak tau apa yang pantas kamu dapatkan
Bahkan ketika kamu membenci dirimu sendiri
Itu hanya beberapa kondisi yang bisa menandakan bahwa self-love kamu sangat rendah dan perlu diperbaiki.

Beberapa waktu yang lalu, saya sempat mengikuti kelas meditasi dan hypnotherapy mengenai self-love di Soham Creative Space. Satu pelajaran yang bisa saya ambil adalah, bahwa tidak ada satu orangpun di muka bumi ini yang mampu mencintai diri kita sebaik yang bisa kita lakukan untuk diri kita sendiri. Kita bisa saja dicintai oleh banyak orang, bisa saja dicintai dengan begitu dalam oleh pasangan atau orang tua kita. Tapi sebaik-baiknya mereka, sebetulnya kita adalah yang paling mengenal diri sendiri dan mampu mencintai diri kita sendiri dengan cara terbaik.

Self-love is the balance between accepting yourself as you are while knowing you deserve better, and then working towards it - Vex King

Itu adalah sebuah potongan kalimat yang saya kutip dari buku Good Vibes, Good Life karya Vex King yang menurut saya pribadi mampu mewakili dan menjelaskan definisi dari self-love yang selama ini kerap kali disalah-artikan. Nah, dalam salah satu sub-bab dari buku ini dijelaskan dengan gamblang mengenai self-love yang nyatanya mungkin sudah sangat familiar namun tidak kita sadari.

Dalam bukunya, Vex menjelaskan bahwa Self-love encourage acceptance, tapi kebanyakan orang menggunakan ini sebagai alasan untuk tidak menantang diri mereka (mungkin maksudnya nrimo-nrimo aja gitu yaa). Tapi faktanya, self-love terdiri dari dua elemen yang harus diseimbangkan jika seseorang ingin hidup dengan harmonis.

Elemen pertama adalah encourage unconditional love terhadap diri sendiri, dalam hal ini fokusnya adalah mindsetSelf-love yang sesungguhnya adalah ketika kamu bisa mencintai dirimu apa adanya dan sebagaimana adanya tanpa syarat bahwa kamu harus mengubah apapun yang ada pada dirimu.

Elemen kedua adalah encourage growth, dalam hal ini berfokus pada taking action. Kita harus mengembangkan diri dan hidup kita karena kita menyadari bahwa kita layak mendapatkan lebih daripada puas dengan yang biasa-biasa saja. 

Kalau membahas tentang unconditional love, kita cenderung melihat contoh hubungan kita dengan orang lain seperti pasangan, orang tua ataupun anak. Kita semua tau bahwa cinta tanpa syarat itu adalah level cinta yang bisa dibilang cukup tinggi, betapa bahagianya kalau kita bisa mencintai dan dicintai tanpa syarat seperti itu.

Coba bayangkan dan bawa konsep unconditional love tersebut ke dalam diri kita, jadikan diri kita sendiri sebagai objek penerima cinta tanpa syarat tersebut. Dari diri kita dan untuk diri kita sendiri. Jika mungkin sebelumnya pernah berpikir "coba kalau saya lebih langsing, pasti saya akan terlihat cantik dan lebih percaya diri". Satu kalimat sesimple itu saja sudah berhasil mendepak label unconditional love terhadap dirimu, karena kamu mensyaratkan sesuatu untuk bisa lebih mencintai dirimu.

Mengulik statement yang dikemukakan oleh Vex, self-love bisa dimulai dengan menerima apa yang ada pada diri kita, menerima diri kita sebagaimana adanya dan tahu apa yang layak kita dapatkan dan percaya kalau kita pantas mendapatkan apa yang terbaik menurut kita masing-masing. Setelah mengetahui semua itu, kita tidak lantas berdiam diri melainkan harus melakukan sesuatu untuk mencapai dan mendapatkan semua yang kita yakini layak dan pantas kita dapatkan.

Jika kamu mencintai dirimu, kamu tidak akan diam dan hanya menerima apa yang menurutmu masih biasa-biasa saja.
Jika kamu mencintai dirimu, kamu tidak akan berdiam diri tanpa memperjuangkan yang terbaik untuk dirimu.
Jika kamu mencintai dirimu, kamu tentu tidak akan berdiam diri dan membiarkan semua potensi dan kemampuan yang kamu miliki terpendam dan menghilang ditelan bumi.
Jika kamu mencintai dirimu, kamu pasti akan berusaha melakukan yang terbaik
Jika kamu mencintai dirimu, kamu juga pasti akan berusaha mendapatkan yang terbaik untuk dirimu.
Dan jika kamu mencintai dirimu, kamu pasti akan mengambil tindakan untuk mengembangkan dirimu. You know what you deserve and taking action, dear!

Self-love itu tidak bisa disandingkan dengan egois, karena ia menempatkan diri kita sendiri sebagai subjek yang juga harus dipertimbangkan saat akan melakukan sesuatu atau saat mengambil sebuah keputusan.

Jika sebelumnya kita terbiasa memikirkan diri orang lain, jika sebelumnya kita terbiasa memertimbangkan emosi orang lain terlebih dahulu, dan jika sebelumnya kita terbiasa mengindahkan keberadaan diri kita atau bahkan terbiasa mengesampingkan pentingnya emosi kita demi orang lain.

Maka kini yuk perlahan kita mulai melirik ke dalam diri kita sendiri terlebih dahulu, berusaha mengenal, dan berusaha melakukan yang terbaik bukan hanya untuk orang di sekitar kita, tapi juga untuk diri kita tercinta.

"be good to yourself first, then to others" - anonymous